Mutiara Headline
banner 325x300
Kirim Berita Suara Pembaca
BeritaNasional

kerja sama ASEAN-AS, Jokowi Sampaikan 3 Harapannya Saat Hadiri KTT ke-9

174
×

kerja sama ASEAN-AS, Jokowi Sampaikan 3 Harapannya Saat Hadiri KTT ke-9

Sebarkan artikel ini
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada KTT ke-9 ASEAN-AS yang digelar secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada KTT ke-9 ASEAN-AS yang digelar secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Selasa, 26 Oktober 2021. Foto: BPMI Setpres/Lukas

Headline.co.id (Jakarta) ~ Indonesia saat ini adalah koordinator dari kerja sama ASEAN-AS. Presiden Joko Widodo diberi kesempatan bicara pertama untuk menyampaikan ringkasan dari Pernyataan Bersama ASEAN.

baca juga: Tips Pertolongan Pertama Saat Asam Lambung Naik

Presiden Joko Widodo menyampaikan tiga harapan terkait hubungan antara ASEAN dengan Amerika Serikat (AS) ke depan dalam pidatonya saat menghadiri KTT ke-9 ASEAN-AS yang digelar secara virtual. Pertama, hubungan ASEAN-AS harus dapat memperkuat stabilitas dan perdamaian di kawasan.

“Yang Mulia, kita ingin terus melihat kawasan kita menjadi kawasan damai dan stabil. Saya yakin, tidak akan ada perdamaian dan stabilitas di Asia tanpa peran dari ASEAN,” ujar Presiden yang mengikuti KTT tersebut dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Selasa, 26 Oktober 2021.

baca juga: 5 Cara download Video Twitter Full HD di Ponsel dan PC (2021)

Menurut Presiden, penghormatan terhadap hukum internasional, Treaty of Amity and Cooperation, serta perangkat norma dan hukum lain menjadi kunci.

Dalam konteks tersebut, kerja sama konkret untuk mengimplementasikan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific secara terbuka dan inklusif menjadi sangat penting artinya. Melalui kerja sama konkret akan terbangun kepercayaan yang tinggi, yang akan dengan sendirinya menopang stabilitas dan perdamaian.

“ASEAN mengharapkan kiranya AS dapat menjadi salah satu mitra utama dalam mengimplementasikan empat prioritas kerjasama AIOP yaitu maritim, konektivitas, SDGs dan kerja sama perdagangan investasi,” jelasnya.

baca juga: Sahabat Ganjar bantu Korban Kebakaran di Komplek Borobudur, Papua Barat

Kedua, kemitraan ASEAN-AS harus dapat penjadi pilar penting pemulihan ekonomi pascapandemi. Menurut Presiden, isu rantai pasok yang tidak terdiversifikasi dengan baik telah memperparah disrupsi pada saat dunia menghadapi krisis.

“Ke depan, ASEAN siap menjadi bagian penting dari rantai pasok perdagangan dunia. Integrasi ekonomi jelas menjadi kekuatan bagi ASEAN untuk menjadi bagian rantai pasok dunia,” imbuhnya.

Di samping itu, kemitraan di bidang ekonomi hijau dan berkelanjutan harus menjadi prioritas dalam kemitraan ASEAN-AS, termasuk di bidang transformasi teknologi dan energi.

baca juga: Sahabat Ganjar Jadi Penggerak Masyarakat Peduli Kebersihan Lingkungan

Menjelang COP26 di Glasgow, debat mengenai peningkatan komitmen tiap negara sangat mengemuka. Presiden memandang, debat ini penting untuk diletakkan dalam konteks pembangunan berkelanjutan.

“Debat ini juga harus ditopang dengan komitmen kerja sama bagi pemenuhan komitmen. Dengan demikian, kita dapat menggunakan energi kita untuk menangani isu perubahan iklim secara bersama dan tidak membuang energi untuk saling menyalahkan,” paparnya.

Ketiga, penguatan kerja sama kesehatan. Pandemi telah menyadarkan pentingnya investasi di bidang kesehatan. Menurut Presiden Jokowi, pembangunan ketahanan kesehatan nasional akan menjadi modal dasar ketahanan kesehatan global.

Baca juga: Grebek Pasar, Sahabat Ganjar Nyalakan Semangat Warga Banten Hadapi Pandemi

“Rantai pasok produksi obat-obatan, vaksin, alat-alat kesehatan harus didiversifikasi, termasuk ke kawasan Asia Tenggara,” ucap Presiden.

Lebih jauh, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa ASEAN saat ini tengah membangun sebuah arsitektur kesehatan baru. ASEAN mengharapkan AS akan menjadi salah satu mitra utama pembangunan ketahanan kesehatan ASEAN.

“Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan apresiasi atas dukungan vaksin AS kepada negara-negara ASEAN yang jumlahnya lebih dari 30 juta. Upaya mencapai kesetaraan akses vaksin bagi semua negara akan menjadi kunci kecepatan dunia keluar dari pandemi,” tandasnya.

baca juga: Purna Sudah, Tak Mau Pindah Rumah, Bagaimana nasib Mereka?

Untuk diketahui, Indonesia saat ini adalah koordinator dari kerja sama ASEAN-AS. Presiden Joko Widodo diberi kesempatan bicara pertama untuk menyampaikan ringkasan dari Pernyataan Bersama ASEAN.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *