Headline.co.id (Jakarta) ~ Juru bicara Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto mengatakan kecenderungan data kasus Covid-19 pada satu minggu terakhir tampak ada fluktuasi di beberapa daerah. Ia menyebut ada kecenderungan konsisten meningkat namun di beberapa daerah ada juga yang tidak konsisten.
“Beberapa hari kita lihat penambahan jumlah kasus tidak banyak, tapi di beberapa hari terkahir terjadi penambahan yang cukup signifikan,” katanya pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Jakarta, Minggu (10/5).
baca juga: Seorang Terduga Begal di Bandar Lampung diamankan Warga, Korban Alami Luka Tusukan
Di beberapa daerah juga belum terbentuk grafik yang konsisten yang menurut dr. Achmad susah ditebak dari hari ke harinya.
“Oleh karena itu, ini sebagai gambaran yang bisa kita maknai bahwa proses penularan di tengah masyarakat terus terjadi,” ujarnya.
Solusinya adalah jaga jarak fisik, gunakan masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Cara-cara tersebut lah yang dapat memutuskan rantai penularan.
Kondisinya saat ini sudah banyak orang tanpa gejala (OTG) Covid-19. Jika tidak memakai masker kemungkinan 70% akan menulari banyak orang. Namun jika memakai masker penularan akan menurun jadi 5% karena semua droplet tertahan oleh masker.
baca juga: Tiga Pemain Brighton & Hove Albion Liga Inggris Positif Covid-19
“Apabila semua menggunakan masker, maka angka penularan bisa turun drastis sampai 1%,” katanya.
Hingga saat ini sudah 158.273 spesimen dari 113.452 orang yang diperiksa melalui PCR dan TCM. Hasilnya pasien positif Covid-19 bertambah 387 orang sehingga total 14.053. Pasien sembuh bertambah 91 orang total 2.698, dan pasien meninggal bertambah 14 total 973.
“Mari kita cermati angka ini. Inilah gambaran kita apakah kita telah melaksanakan dengan baik kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, jaga jarak, dan tetap di rumah. Tidak ada pilihan lain buka kita, hanya satu, patuhi seluruh langkah untuk memutus rantai penularan Covid-19,” kata dr. Achmad.
baca juga: Ilmuwan di Arizona State University Sebut Mutasi Baru Virus Corona Semakin Melemah