Headline.co.id (Bantul) ~ Salah satu tersangka pengeroyokan yang menewaskan remaja Rendy Surya Irawan (16), OM (20), mengungkapkan kronologi awal kejadian tragis tersebut. Dalam konferensi pers di Mapolres Bantul pada Senin (21/10/2024), OM mengakui bahwa ia turut memukuli Rendy di beberapa lokasi sebelum akhirnya korban meninggal dunia.
Baca juga: Relawan BKSDA Paliyan Diduga Dianiaya Saat Melayat, Kasus Dilaporkan ke Polisi
“Saat itu Rendy masih bisa bicara dan tidur setelah dikeroyok,” ujar OM kepada wartawan. Ia mengaku melakukan aksi kekerasan tersebut secara spontan. Menurut OM, kejadian bermula saat tersangka AOS (17) menghubunginya, mengajak bertemu di Rumah Sakit Santa Elisabeth, Bantul, untuk menanyakan keterlibatan adiknya, Oci, dalam kecelakaan yang diduga melibatkan Rendy.
“Saya ditelepon dan diajak ke rumah sakit. Setelah bertemu Rendy, saya tanyakan soal kecelakaan itu, tapi jawabannya berbelit-belit, jadi saya spontan memukulinya,” jelas OM.
OM menyatakan pengeroyokan tidak hanya terjadi di rumah sakit, tetapi juga di lokasi lain, termasuk di sebuah penggergajian kayu dan di jalan menuju Watu Lumbung, Kretek, Bantul.
Baca juga: Hujan Deras Robohkan Tembok Pagar UPT Puskesmas Tepus II di Gunungkidul
OM menegaskan bahwa dirinya tidak menyadari jika pengeroyokan yang dilakukannya berakhir dengan kematian Rendy. “Waktu saya tinggalkan, dia masih bisa berjalan dan bicara, bahkan sempat tidur sendiri di tempat penggergajian,” katanya.
Namun, nasib berkata lain. Keesokan paginya, Rendy ditemukan sudah tidak bernyawa di kamar penggergajian kayu oleh pemilik tempat tersebut sekitar pukul 08.00 WIB.
Baca juga: Menjelajahi Keindahan Bukit Cumbri: Serpihan Surga di Perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah
Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Dian Pornomo, menyatakan bahwa OM merupakan seorang residivis yang sebelumnya pernah terlibat kasus penganiayaan. “OM sudah pernah terlibat kasus serupa, sehingga ia dianggap cukup berbahaya,” kata Dian.
Menurut Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, pengeroyokan terhadap Rendy melibatkan 11 orang tersangka, termasuk OM, BKS (19), dan AOS. Jeffry menjelaskan, pengeroyokan berlangsung di empat lokasi berbeda, mulai dari depan RS Santa Elisabeth, tempat penggergajian kayu, hingga di jalan tembus Pundong-Parangtritis. Di setiap lokasi, Rendy menjadi sasaran kekerasan oleh para tersangka.
“Kejadian dimulai sekitar pukul 01.00 WIB di depan RS Santa Elisabeth, kemudian berlanjut hingga ke berbagai lokasi lainnya sampai korban akhirnya ditemukan tewas,” ujar Jeffry.
Baca juga: Pelaku Peredaran Uang Palsu di Bantul Ditangkap, Polisi Amankan Barang Bukti
Pengeroyokan pertama terjadi di depan RS Santa Elisabeth, di mana OM, BKS, dan AOS masing-masing memukul Rendy. Setelah itu, korban dibawa ke tempat penggergajian kayu milik ayah AOS sekitar pukul 01.30 WIB. Di sana, seluruh tersangka secara brutal kembali melakukan aksi pengeroyokan terhadap korban.
Tidak berhenti di situ, para pelaku kemudian membawa Rendy ke rumah BKS di Pundong, Bantul, dan melanjutkan aksi kekerasan di lokasi lain. Di jalan menuju Watu Lumbung, korban diturunkan dari mobil dan kembali dipukuli hingga akhirnya terlihat lemas.
Terimakasih telah membaca Tersangka Pengeroyokan Bocah 16 Tahun di Bantul Hingga Tewas Beberkan Fakta Baru semoga bisa bermanfaat dan jangan lupa baca berita lainnya di Headline.co.id atau bisa juga ikuti berita terbaru kami di Chanel WA Headline.
Baca juga: Pengeroyokan Sadis di Kretek Bantul: 11 Pelaku Ditangkap, Korban Meninggal Dunia