Mutiara Headline
banner 325x300
Kirim Berita Suara Pembaca
Hukum

Tragedi di Balik Latihan Perguruan Silat: Murid SMP Tewas Setelah Hukuman dari Seniornya di Karanganyar

4354
×

Tragedi di Balik Latihan Perguruan Silat: Murid SMP Tewas Setelah Hukuman dari Seniornya di Karanganyar

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Pesilat Tewas
Ilustrasi Pesilat Tewas

Headline.co.id (Karanganyar, 27 November 2023) ~ Seorang murid SMP di Karanganyar, berinisial WA (14), tewas tragis setelah mendapat hukuman dari seniornya dalam sebuah perguruan silat. Insiden nahas ini terjadi pada Minggu (26/11) sore, di SDN 2 Cangakan.

Baca juga: Doa Agar Tidak Banjir: Upaya Spiritual Menghadapi Ancaman Musim Hujan

Headline Media melaporkan bahwa WA diminta membawa empat orang calon anggota baru oleh seniornya. Dalam latihan yang dimulai pukul 15.00 WIB, WA tidak dapat memenuhi permintaan tersebut, sehingga dia mendapatkan hukuman.

“Korban tidak bisa mendapatkan empat siswa baru. Hingga akhirnya korban mendapatkan hukuman,” ungkap Kasi Humas Polres Karanganyar AKP Imam pada Senin (27/11/2023).

Setelah satu jam latihan, korban diminta untuk melakukan doweran atau kuda-kuda ambil napas. Tanpa diduga, WA diserang dengan tendangan dan pukulan oleh seniornya. Akibat serangan tersebut, korban terjatuh dan mengalami kondisi yang memburuk.

Baca juga: Sejarah Shalat dan Hikmah di Balik Waktu-Waktu Shalat

Meskipun pertolongan pertama diberikan dengan memberikan air, kondisi WA semakin parah. Tangannya terasa dingin, dan detak jantungnya sudah tidak ada. Korban segera dibawa ke RSUD Karanganyar, namun sayangnya, nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Keluarga korban langsung melaporkan kejadian ini ke polisi, dan lima orang, termasuk senior korban, ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah BP (21), RS (20), AE (17), HT (16), dan MA (15), yang semuanya merupakan warga Karanganyar.

Ayah korban, Suparno (56), mengungkapkan bahwa sebenarnya ia sudah melarang anaknya untuk ikut perguruan silat tersebut. Namun, larangan tersebut tidak diindahkan oleh WA.

“Kemarin saya juga keberatan. Tidak usah ikut dik, kakak dulu saya suruh keluar fokus sekolah saja biar rangkingnya bagus. Tidak usah ikut itu (silat), olahraga, ngaji, dan sekolah saja. Tapi anaknya jawabnya sampun kulo niati (sudah saya niati),” ucap Suparno.

Baca juga: Berapa Besaran Biaya Haji 2024 ? Ini Pengumuman Biaya Haji 1445 H dari Kemenag

Suparno juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap perubahan fisik anaknya sejak mengikuti latihan silat. WA terlihat semakin kurus, dan Suparno merasa ada beban yang dialami oleh anaknya.

“Saya tanya kenapa kok dibawa ke rumah sakit, padahal dari rumah sehat. Tadi latihan kena pukulan, jatuh,” ujarnya.

Suparno pun mempertanyakan perlakuan para pelaku terhadap anaknya, menilai bahwa hukuman yang diberikan tidak sesuai dengan kemampuan WA. Ia melihat bahwa para pelaku lebih menghakimi daripada membina.

Baca juga: PPP Minta Pemerintah Tindak Tegas Bandar Judi Online

“Setelah jarak satu jam diberikan air meneral sudah kejang-kejang. Dibawa ke rumah sakit, dicek dokter katanya sudah tidak ada,” tambah Suparno.

Kematian WA menjadi peringatan serius tentang pentingnya pengawasan dan pengendalian dalam kegiatan perguruan silat, serta perlunya perlindungan terhadap murid-murid yang rentan terhadap perlakuan tidak semestinya.

Pihak kepolisian tengah mengusut tuntas insiden tragis ini untuk mengungkap seluruh kronologinya dan menentukan tanggung jawab dari para tersangka. Proses hukum akan ditempuh sesuai dengan aturan yang berlaku, dan pihak berwajib berkomitmen untuk memberikan keadilan bagi keluarga korban.

Masyarakat Karanganyar juga bereaksi atas kejadian ini, mengecam tindakan kejam yang menyebabkan kehilangan seorang anak. Beberapa pihak menyuarakan pentingnya pengawasan lebih ketat terhadap kegiatan perguruan silat dan perlunya tindakan preventif untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Baca juga: Guru Honorer SDN Duren Sawit Dipotong Gajinya, PDIP Desak Disdik DKI Jakarta Tindak Tegas

Pemerintah daerah setempat diminta untuk mengawasi dan mengaudit perguruan silat secara lebih ketat. Pendidikan dan pelatihan keamanan serta etika harus menjadi prioritas agar kegiatan olahraga beladiri ini tetap berlangsung dengan aman dan mendidik.

Sementara itu, keluarga korban masih dalam duka yang mendalam. Mereka berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, termasuk sekolah dan perguruan silat, untuk lebih memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan murid-muridnya.

Perguruan silat tempat kejadian tersebut juga diimbau untuk melakukan evaluasi internal terhadap prosedur latihan dan perlakuan terhadap murid. Kejadian ini menyoroti perlunya pendekatan yang lebih bijak dalam memberikan hukuman atau latihan fisik agar tidak membahayakan keselamatan dan kesehatan murid.

Baca juga: Deklarasi Damai Pemilu 2024: Paslon Pilpres Siap Jaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Kematian WA juga memunculkan diskusi lebih lanjut tentang perlindungan anak di lingkungan pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler. Pemerintah dan lembaga terkait diharapkan untuk mengambil langkah-langkah konkret guna memastikan keamanan dan kesejahteraan anak-anak di berbagai kegiatan di sekolah.

Sementara proses hukum berlangsung, masyarakat berharap agar kejadian ini menjadi momentum perubahan dalam hal keselamatan dan etika dalam dunia beladiri, dan tidak terulang lagi kejadian serupa di masa depan.

Terimakasih telah membaca Tragedi di Balik Latihan Perguruan Silat: Murid SMP Tewas Setelah Hukuman dari Seniornya di Karanganyar semoga bisa bermanfaat dan jangan lupa baca berita lainnya di Headline.co.id atau bisa juga baca berita kami di Google News.

Baca juga: Gempa Magnitudo 2,5 Guncang Gunungkidul: BMKG Catat Peristiwa Ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ribuan Pesilat Ikut Meramaikan PMF 2019di Jogja
Berita

Headline.co.id (Yogyakarta) ~ Ribuan pesilat dari dalam maupun luar negeri ikut merampaikan event Pencak Malioboro Festival (PMF) ke-6 di kawasan Malioboro Yogyakarta. para pesilat melakukan unjuk kebolehan pada event yang…