Mutiara Headline
banner 325x300
Kirim Berita Suara Pembaca
HukumHumaniora

Jogja Darurat Klitih, KADO Minta Polisi Bertindak Tegas

406
×

Jogja Darurat Klitih, KADO Minta Polisi Bertindak Tegas

Share this article
Poster Jogja Darurat Klitih
Poster Jogja Darurat Klitih

Headline.co.id (Jogja) ~ Aksi kejahatan di jalanan (Klitih) membuat resah masyarakat Yogyakarta, belakangan ini sedang dihebohkan seorang ojek online bernama Enriko (40) seorang driver ojek online, yang dibacok dengan pedang di bagian wajahnya pada Sabtu 1 Februari 2020 pagi.

kejadian tersebut membuatnya harus dilarikan ke Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (1/2/2020) pukul 03.20 WIB usai mengalami luka cukup serius di bagian wajah karena terkena bacokan.

baca juga : Identitas Berhasil Dikantongi, Polisi Buru Pelaku Penganiayan Brutal di Kulon Progo

Menyikapi maraknya klitih di jogja, Ketua Komunitas Koordinasi Antar Driver Online (KADO) Yogyakarta, Adi Setyawan mengatakan bahwa Yogyakarta sudah darurat Klitih. Sebab saat ini yang menjadi korban tidak hanya anak remasa namun juga ojol.

“Yogyakarta kembali jadi darurat Klitih setelah kasus yang menimpa rekan kami Enrico. Jadi kami tidak tahu apa-apa, sedang dalam tugas untuk menghidupi diri tapi malah kena penganiyaan ini. Jika kecelakaan, memang jelas karena mungkin keteledoran driver. Tapi jika penganiayaan itu, ada unsur kesengajaan untuk melukai orang-orang, tapi kenapa driver ojol yang jadi korban,” kata Adi.

selama tahu  2020, ia sudah mendapatkan 3 laporan dari komunitas, pertama di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, lalu Jalan Kabupaten, Gamping, Sleman dan terkahir di Nanggulan, Kulonprogo.

“Komunitas kami juga bergerak memperhatikan keselamatan pengemudi. Sudah ada tiga kasus yang kami terima tahun ini. Harusnya ini jadi perhatian bersama terutam pihak kepolisian,” kata dia.

Adi yang juga relawan untuk rekan driver online ketika mengalami musibah mengatakan koordinasi dengan pihak aparat pernah mereka lakukan. Namun hingga kini belum sepenuhnya keselamatan driver terjamin.

baca juga : Gubernur Jatim: Gus Sholah Paket Lengkap Negarawan

Terkait kasus yang menimpa Enrico para driver ojol yang tergabung dalam komunitas KADO sedang berupaya untuk menggalang dana.

“BPJS memang tak bisa mengcover biaya pengobatan. Namun kami sedang berusaha untuk mengurus biaya lewat Jamkesos dan pihak lainnya. Namun yang terpenting adalah keselamatan kami (driver ojol) ke depan ketika beroperasi malam. Karena tak dipungkiri, banyak penumpang dan orderan terutama orang-orang yang ada di stasiun, terminal dan tempat pemberhentian bus di pinggir jalan,” tambah Adi.

Atas kejadian yang menimpa rekannya, pihaknya tidak adakan tinggal diam untuk memburu pelaku klitih yang sudah membuat sesama rekan ojek online terluka. Sedari dulu, Komunitas driver online sudah mempunyai kesadaran diri. Mereka melakukan gerakan keliling setiap malam guna memantau driver online yang bekerja apabila terjadi sesuatu mereka saling koordinasi.

Selain itu, KADO meminta kepada pihak kepolisian agar segera bertindak memberatas kriminalitas di jalan. Cepat atau lambat, kejadian seperti ini (penganiayaan tanpa motif yang jelas) bakal merugikan masyarakat luas. Berimbas ke keluarga dan persoalan-persoalan yang lain.

Baca juga : Gebyar SD Muhammadiyah Sagan Yogyakarta “Musagta” dalam rangka Milad Emas ke-50

KADO juga berharap pihak polisi bisa bertindak dengan jelas. Sehingga ketika mereka ingin memerangi klitih bukan malah menjadi pelaku klitih. “Kayak kemarin ada yang menabrak pelaku klitih lalu meninggal, lalu korban (yang menabrak) malah salah padahal maksudnya ingin melawan. Nanti kita main hakim sendiri, lalu kami yang salah. Kami bertanya-tanya, hukumnya macam apa,” ungkap Adi.

Sementara itu Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto mengungkapkan, membasmi klitih yang benar yaitu dengan tidak melakukan kejahatan atau mencegah klitih dengan tidak membawa senjata tajam di jalanan sambil berkeliaran. Karena itu keliru. “Membawa sajam di tempat umum itu keliru. Karena dia bisa saja menjadi korban atau juga pelaku,” ucapnya.

 

Pasang Iklan diliput Media

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *