Wanita Muda 22 Tahun Asal Bandung Idap Gagal Ginjal Stadium Akhir Akibat Konsumsi Obat Diet?, Ini Penjelasan Dokter ~ Headline.co.id (Bandung). Della Hiariej, seorang wanita berusia 25 tahun asal Bandung, berbagi pengalaman mengenai perjuangannya melawan gagal ginjal stadium akhir yang menimpanya pada usia yang sangat muda, 22 tahun. Della harus menjalani cuci darah seumur hidup dan menerima transplantasi ginjal sebagai bagian dari perawatannya.
Della menduga bahwa hipertensi yang dideritanya sejak masa SMA mungkin menjadi penyebab utama gagal ginjal yang menyerangnya. Selain itu, pola makan yang buruk dan penggunaan pil diet juga dapat berkontribusi terhadap kondisi kesehatannya yang kritis.
“Menurut para dokter, hipertensi adalah salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap gagal ginjal. Selain itu, saya juga mengonsumsi pil diet. Jadi, sekitar tiga bulan sebelum saya didiagnosis, saya mengonsumsi pil diet herbal tanpa berkonsultasi dengan dokter atau memeriksa izin edar BPOM-nya. Ini adalah tindakan yang sangat fatal,” kata Della.
Baca juga: Guru Besar Soroti Peran Krusial Apoteker Dalam Program Rujuk Balik Peserta JKN
Dia juga mengungkapkan bahwa pola makan yang tidak sehat, kurang minum air putih, penggunaan obat tanpa resep, serta kurangnya istirahat dan pola tidur yang tidak teratur merupakan faktor-faktor lain yang mungkin memperburuk kondisinya.
Apakah Pil Diet Penyebab Gagal Ginjal?
Namun, apakah pil diet dapat dianggap sebagai penyebab langsung dari gagal ginjal? Menurut dr. RA Adaninggar Primadia Nariswari, seorang spesialis penyakit dalam, penggunaan pil diet dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gagal ginjal, meskipun tidak dapat dipastikan bahwa pil diet dengan sendirinya menyebabkan kondisi tersebut. Ada berbagai faktor lain yang juga dapat mempengaruhi risiko seseorang terkena gagal ginjal.
Dr. Adaninggar menjelaskan bahwa beberapa penyebab umum gagal ginjal kronik meliputi hipertensi, diabetes, dan masalah autoimun. Selain itu, ada satu penyebab lain yang mungkin tidak terlalu dikenal oleh masyarakat, yaitu glomerulonefritis kronik. Kondisi ini sering terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dan disebabkan oleh peradangan akibat infeksi tenggorokan yang awalnya disebabkan oleh bakteri.
Baca juga: Perempuan Lebih Berisiko Gemuk: Faktor Biologis dan Kebiasaan Makan
“Jika infeksi tenggorokan, yang sebenarnya adalah radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri tertentu, tidak diobati dengan baik, maka itu dapat menyebabkan peradangan ginjal yang seringkali tidak menimbulkan gejala,” jelas dr. Adaninggar.
Selain itu, peradangan ginjal yang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan herbal, suplemen minuman, atau zat-zat tertentu yang meracuni ginjal juga dapat menjadi penyebab gagal ginjal kronik yang berlangsung secara kronis.
Penting untuk diingat bahwa pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Konsultasikan dengan profesional medis jika Anda memiliki riwayat hipertensi atau masalah kesehatan lainnya untuk mendapatkan nasihat yang sesuai tentang pola makan, penggunaan obat-obatan, dan perawatan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan ginjal Anda.
Terimakasih telah membaca Wanita Muda 22 Tahun Asal Bandung Idap Gagal Ginjal Stadium Akhir Akibat Konsumsi Obat Diet?, Ini Penjelasan Dokter jangan lupa baca berita lainnya di Headline.co.id atau bisa juga baca berita kami di Google News.
Baca juga: Manfaat Daun Sirih untuk Kesehatan Wanita, Gigi, Kulit, Pencernaan Hingga Mata