Pemkot Yogyakarta Implementasikan Bank Sampah Khusus Untuk Tekan Pembuangan Sampah ke TPA Piyungan ~ Headline.co.id (Yogyakarta). Situasi darurat sampah yang melanda Kota Yogyakarta akibat pembatasan pembuangan sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Pemerintah Kota Yogyakarta (Pemkot Yogya) tengah giat mengimplementasikan skema bank sampah khusus di berbagai lokasi guna meningkatkan upaya pengelolaan limbah di tingkat hulu.
Christina Endang Setyowati, Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, mengungkapkan bahwa skema bank sampah khusus ini diterapkan di berbagai tempat di luar bank sampah tingkat Rukun Warga (RW). Skema ini akan difokuskan pada perkantoran, industri, perhotelan, sekolah, serta perguruan tinggi yang jumlahnya cukup signifikan di Kota Yogya.
Baca juga: Warga Sumsel di Tangkap Polisi di Bantul dengan Kasus Penipuan Jenglot 17 Juta
“Tujuan dari bank sampah khusus ini adalah untuk memastikan setiap instansi di Kota Yogya mampu mengelola sampah secara mandiri,” ungkap Christina pada Minggu (20/8/2023).
Beberapa lokasi, seperti sekolah yang masuk kategori Adiwiyata, telah menerapkan bank sampah khusus sebagai bagian dari kewajiban mereka dalam mengelola limbah secara mandiri.
Tidak hanya itu, pengelolaan sampah mandiri juga sudah diterapkan di lingkungan perkantoran Balai Kota Yogya dengan metode yang berhasil dicontohkan.
Baca juga: Estimasi Harga Rumah di Jakarta untuk Hunian Nyaman dan Asri
Christina menjelaskan bahwa model bank sampah khusus ini sejalan dengan pengelolaan sampah mandiri di Balai Kota Yogyakarta. Pengelolaan melibatkan pemisahan sampah organik dan anorganik serta pendistribusiannya ke tempat yang sesuai.
Dalam hal bank sampah khusus di lingkungan sekolah, konsepnya akan mengadaptasi format bank sampah tingkat RW. Namun, kali ini partisipasi akan melibatkan guru, siswa, dan seluruh warga sekolah untuk menjadi nasabah bank sampah.
Christina menyebutkan, pihaknya telah melakukan survei lapangan pada bulan Mei-Juni untuk mengidentifikasi bank sampah khusus secara acak. Tujuannya adalah untuk memahami mekanisme pengelolaan sampah di lokasi tersebut, termasuk kolaborasi dengan pihak lain dan model kerjasama yang diimplementasikan.
Baca juga: Menag Yaqut Serahkan Santunan BPJamsostek Rp 183 Juta Kepada Petugas Haji Asal Banyumas Saat Tugas
Sebelumnya, Pj Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, juga mengungkapkan bahwa upaya penerapan Gerakan Mbah Dirjo (Mengolah Limbah dan Sampah dengan Biopori Ala Jogja) sejak bulan Juli telah memberikan hasil positif. Lebih dari 16 ribu biopori dengan berbagai metode telah direalisasikan oleh masyarakat, berhasil mengurangi sekitar 20-25 persen sampah harian yang berasal dari Kota Yogya.
Meskipun demikian, jumlah sampah yang belum terkelola masih signifikan, yakni sekitar 200 ton per hari. Pengurangan 25 persen ini setara dengan pengurangan sekitar 50 ton sampah organik per hari, yang mencakup rumah tangga, pelaku usaha, dan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Yogya.
Baca juga: Perjalanan Ke Jogja, Ternyata Ini yang dibahas Oleh Megawati dan Ganjar Pranowo
Singgih menjelaskan bahwa pengurangan ini memiliki dampak yang signifikan mengingat pembatasan pembuangan sampah menuju TPA Piyungan hanya mencapai 100 ton per hari. Namun, upaya untuk mengatasi permasalahan ini telah dilakukan dengan optimalisasi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) 3R di Nitikan serta upaya peningkatan pengelolaan sampah di TPA Banyuroto di Kulonprogo.
Dengan implementasi skema bank sampah khusus dan upaya-upaya lainnya, Kota Yogyakarta bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan melalui pengelolaan limbah yang efektif dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat.
Terimakasih telah membaca Pemkot Yogyakarta Implementasikan Bank Sampah Khusus Untuk Tekan Pembuangan Sampah ke TPA Piyungan jangan lupa baca berita lainnya di Headline.co.id atau bisa juga baca berita kami di Google News.
Baca juga: PSIM Yogyakarta Datangkan Gelandang Asing Asal Filipina Untuk Kompetisi Liga 2