Vitamin Vs Suplemen, Ini Perbedaan dan Manfaatnya Yang Perlu Kamu Tahu ~ Headline.co.id (Kesehatan). Dulu sewaktu kecil, mungkin diwajibkan minum vitamin setelah makan. Dan itu hal yang mudah. Namun, ketika dewasa, kita dihadapkan untuk memahami dunia vitamin dan suplemen. Maka dari itu, Penting untuk kita memahami vitamin dan suplemen yang kini banyak tersedia di toko.
Baca juga: Cari Serum Pencerah Wajah Terbaik? Ini Kisah Ku Menggunakan Serum dan Serum Mask
Dr. Marc Leavey, ahli penyakit dalam di Mercy Medical Center, mendeskripsikan vitamin sebagai mikronutrien atau “zat kimia yang bertindak untuk mempromosikan atau mempercepat reaksi biokimia dalam tubuh”. Biasanya, vitamin berasal dari lingkungan dan makanan yang kita konsumsi.
Sementara itu, suplemen merupakan pil yang bisa kita beli di toko obat dengan dosis vitamin dan mineral tertentu, seperti vitamin D, zat besi, biotin, dan yang lainnya.
Baca juga: Apa Itu Obesitas? Ini Bahayanya dan Antisipasinya pada Anak
Vitamin sebagai Suplemen Kesehatan dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi, memelihara, meningkatkan dan/atau memperbaiki fungsi kesehatan, dan tidak ditujukan untuk mengobati suatu penyakit.
Lalu, apakah Semua Vitamin Merupakan Suplemen Kesehatan?
Jawabannya adalah TIDAK SEMUA!
Batasan dosis maksimum merupakan hal yang membedakan vitamin masuk dalam suplemen kesehatan atau obat. Batasan dosis maksimum vitamin sebagai suplemen kesehatan telah ditetapkan, dan jika lebih dari batasan dosis maksimum yang ditetapkan, maka vitamin masuk dalam kategori obat.
Baca juga: Dinkes Kalbar Bagikan Tips Jaga Telinga pada Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran
Batasan dosis maksimum vitamin yang diizinkan digunakan dalam suplemen kesehatan
Seperti yang dilansir dari laman Instagram Badan POM Republik Indonesia (@bpom_ri), berikut tabel yang menjelaskan vitamin-vitamin beserta dosis yang diizinkan pemakaiannya sebagai suplemen kesehatan bagi tubuh.
NO | NAMA |
BATAS MAKSIMUM /HARI |
KETERANGAN |
---|---|---|---|
1 | Vitamin A | 5000 UI (1500 mcg) | – |
2 | Beta Karoten | 15 mg (20.000 UI | – |
3 | Vitamin B1 | 100 mg | – |
4 | Vitamin B2 | 40 mg | – |
5 | Asam Nikotinat nikotinamid |
15 mg 450 mg |
– |
6 | Asam Pantotenat | 200 mg | – |
7 | Vitamin B6 | 100 mg | – |
8 | Vitamin B12 | 0,6 mg | – |
9 | Biotin | 0,9 mg | – |
10 | AsamFolat | 0,9 mg | Untuk ibu hamil maksimal 1000 mcg |
11 | Vitamin D | 400 UI |
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan POM RI Nomor HK.02.01.1.2.08.20.385 Tahun 2020 tentang Penetapan Vitamin D 1000 IU sebagai Suplemen Kesehatan, Vitamin D dosis 1000 UI ditetapkan juga sebagai Suplemen Kesehatan |
12 | Vitamin E | 400 UI (268 mg) | – |
13 | Vitamin C | 1000 mg | – |
14 | Vitamin K | 0,12 mg |
– Hanya Vitamin K1 dan/atau Vitamin K2 – Digunakan dalam bentuk multivitamin/ mineral untuk dewasa dan bukan sebagai komposisi tunggal – Konsultasikan dengan tenaga kesehatan sebelum menggunakan vitamin K bila sedangmemperoleh terapi antikoagulan atau warfarin |
Baca juga: Inilah 7 Tips Untuk Mengobati FLU Agar Tidak Bertambah Parah
Lalu, apakah suplemen kesehatan itu hanya berupa vitamin saja?
Jawabannya adalah TIDAK!
Perlu diingat ya sobat sehat bahwa suplemen kesehatan tidak hanya mengandung vitamin, tetapi bisa juga mengandung mineral, asam amino, atau bahan lain bukan tumbuhan, yang dapat dikombinasi dengan tumbuhan.
Baca juga: 10 Buah untuk Booster Imun yang Bagus Buat Penderita Covid-19