HeadLine.co.id, (Nasional) – Presiden Jokowi tengah digugat oleh seorang warga bernama Enggal Pamukty ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (01/04).
Menurut Enggal Presiden Jokowi digugat lantaran lalai dalam mengantisipasi virus Corona yang mengakibatkan penyakit Covid-19 mewabah di Indonesia.
Enggal telah mendaftarkan perkaranya dengan nomor register PN JKT.PST-042020DGB.
Mewakili kelompok pedagang eceran Enggal mengajukan gugatan class action kepada Presiden Jokowi.
Baca juga: Wapres Ma’ruf Amin Minta Badan Amil Zakat Mulai Sosialisasikan Zakat
Ia beranggapan Presiden melakukan kelalaian yang fatal yang dapat mengancam 260 juta nyawa rakyat Indonesia.
“Saya menggugat Presiden Jokowi karena kelalaian fatal dalam penanganan teror virus Covid-19” ungkap Enggal, dilansir dari Kompas.com.
Baca juga: 56 Perjalanan KA Dibatalkan, PT KAI Beri Kesempatan Pengembalian hingga H+30, Begini Caranya
Enggal menyebutkan, kebijakan yang dilakukan pemerintah pusat sejak awal sangat melecehkan akal sehat. Diantaranya dengan program mendatangkan para turis saat virus Corona tengah merebak di sejumlah negara, hal ini sangat membahayakan jutaan nyawa rakyat Indonesia.
Menurutnya, pemerintah punya waktu yang cukup untuk mengantisipasi masuknya wabah Corona tersebut.
Baca juga: Kebijakan Baru Presiden Jokowi: Kucurkan Dana Rp405,1 T untuk Penanganan Covid-19
“Tiongkok sejak awal berani menutup kota Wuhan dan sekaligus propinsi Hubei yang berpenduduk 54 juta untuk memerangi teror virus Covid-19 tanpa memikirkan kerugian ekonomi. Bagi pemerintah Tiongkok nyawa rakyatnya jauh lebih daripada investasi. Ini yang tidak kita lihat pada kebijakan Jokowi,” ucapnya.
“Mementingkan investasi pariwisata di saat wabah dahsyat Covid-19 bukan hanya melecehkan akal sehat tapi juga mendatangkan malapetaka besar. Kita jadi olok-olok dunia Internasional di saat negara-negara lain justru menutup negaranya dari turis,” lanjutnya.
Baca juga: Kebijakan Baru Jokowi: Gratiskan Tarif Listrik 450 VA dan Diskon 50% untuk 900 VA Selama 3 Bulan
Pasca menyebarnya virus Corona di Indonesia, Enggal mengaku ia dan pedagang lainnya mengalami kerugian dan penurunan ekonomi. Sebagai pedagang eceran ia mengalami penurunan pendapatan.

















