Headline.co.id, Batu ~ PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengumumkan langkah-langkah pemulihan jalur kereta api di wilayah Divre II Sumatra Barat, Divre I Sumatra Utara, dan lintas Aceh yang terdampak cuaca ekstrem dan banjir dalam beberapa hari terakhir. Upaya ini dilakukan dengan mengutamakan keselamatan pelanggan dan memastikan jalur kembali aman sebelum operasional dibuka sepenuhnya.
Anne Purba, Vice President Corporate Communication KAI, dalam siaran pers pada Selasa (2/12/2025) menegaskan bahwa keselamatan adalah prinsip utama dalam setiap keputusan operasional KAI, terutama ketika prasarana terdampak banjir dan gerusan air di bawah rel. “Begitu terdapat indikasi gangguan seperti banjir, gogosan, atau pergerakan tanah di lintasan, KAI langsung menetapkan pembatasan hingga penghentian operasi. Perjalanan hanya dapat kembali dibuka setelah tim prasarana memastikan seluruh aspek jalur memenuhi standar keselamatan,” ujar Anne.
Di wilayah Divre II Sumatra Barat, KAI memastikan bahwa lintas Duku–Bandara Internasional Minangkabau (BIM) telah kembali beroperasi normal. Pada 28 November 2025 pukul 01.30 WIB, jalur tersebut dinyatakan aman setelah serangkaian pemeriksaan terhadap balas, bantalan, stabilitas tanah, dan drainase. Pengoperasian kereta api dimulai kembali dengan perjalanan pertama KA Minangkabau Ekspres relasi Stasiun Pulau Aie–Stasiun BIM. Petugas tetap disiagakan untuk memantau kondisi jalur, cuaca, dan potensi gangguan lanjutan.
Di Divre I Sumatra Utara, percepatan perbaikan jalur Medan–Binjai terus dilakukan setelah banjir mengakibatkan tiga titik gogosan, yaitu di km 8+3/4, km 9+5/8, dan km 15+5/6. Kondisi tersebut membuat jalur belum aman untuk dilalui kereta api. Saat ini, KAI melakukan penguatan jalur dengan penambahan dan pemadatan batu balas sebanyak 800 hingga 1.200 m³ yang dikirim dari Stasiun Bamban. Pekerjaan ini meliputi perbaikan struktur tanah, pemadatan, hingga pengembalian geometri jalur sesuai standar keselamatan.
Akibat kondisi tersebut, perjalanan KA Srilelawangsa relasi Medan–Binjai–Kualabingai masih dihentikan sementara. Total 20 perjalanan KA Srilelawangsa dibatalkan hingga seluruh jalur dinyatakan aman. Namun demikian, operasional KA Bandara relasi Medan–Bandara Kualanamu berlangsung normal dan tidak terdampak. “KAI Group memohon maaf atas pembatalan perjalanan KA Srilelawangsa. Keselamatan tidak dapat ditawar, sehingga perjalanan hanya dapat dilayani bila jalur benar-benar aman. Pelanggan yang terdampak berhak menerima pengembalian bea 100 persen melalui mekanisme refund,” kata Anne.
Di lintas Aceh, banjir dan arus air yang deras menyebabkan kerusakan prasarana berupa 21 titik gogosan di petak jalan Krueng Geukueh–Bungkaih, 3 titik di petak Bungkaih–Krueng Mane, dan 3 titik lainnya di petak Krueng Mane–Geurugok. Kondisi ini membuat operasional KA Cut Meutia sementara dihentikan demi keselamatan. KAI bersama pemerintah daerah, BPBD, dan pemangku kepentingan lain terus melakukan koordinasi untuk percepatan perbaikan, menunggu kondisi lapangan memungkinkan serta akses penanganan terbuka.
Anne menegaskan bahwa KAI melakukan upaya menyeluruh untuk memulihkan jalur di Aceh, termasuk penanganan titik-titik rawan, pembersihan material, serta penguatan struktur tanah di area terdampak. Pengawasan intensif dilakukan untuk memastikan setiap langkah perbaikan memenuhi standar keselamatan sebelum layanan kembali dibuka. “Kami mengapresiasi seluruh petugas yang bekerja tanpa henti memulihkan jalur di Sumbar, Sumut, hingga Aceh. Mulai dari menambah batu balas, memperbaiki drainase, memadatkan tanah, hingga memantau kondisi elevasi rel dan debit air. Upaya ini kami lakukan agar saat layanan kembali dibuka, masyarakat mendapatkan perjalanan yang aman, andal, dan nyaman,” tambah Anne.
KAI mengimbau seluruh pelanggan untuk terus memantau informasi resmi mengenai perkembangan operasional melalui Contact Center 121, WhatsApp 0811-2223-3-121, email cs@kai.id, aplikasi Access by KAI, serta akun media sosial resmi KAI dan operator terkait. Untuk pelanggan KA Srilelawangsa dan Cut Meutia, informasi refund dan pengaturan perjalanan dapat diperoleh melalui kanal resmi KAI Bandara atau Railink. “Kami berterima kasih atas pengertian dan kesabaran pelanggan di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh. KAI akan terus bekerja maksimal menormalkan seluruh jalur terdampak banjir demi memastikan perjalanan kereta api tetap aman, nyaman, dan selamat,” tutup Anne.








