Headline.co.id, Jakarta ~ Jakarta. Densus 88 Antiteror Polri berhasil menggagalkan lima rencana aksi teror yang melibatkan anak-anak berusia 10 hingga 18 tahun. Sebanyak 110 anak dari 23 provinsi di Indonesia direkrut oleh kelompok radikal melalui media sosial. Kelima pelaku yang bertanggung jawab atas perekrutan ini kini telah ditahan oleh pihak berwenang.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, menjelaskan bahwa Densus 88 telah melakukan intervensi terhadap rencana aksi teror yang melibatkan anak-anak tersebut. Aksi pertama yang berhasil digagalkan adalah rencana teror di Banten pada akhir 2024. Selanjutnya, intervensi dilakukan terhadap anak-anak yang teradikalisasi dan berencana melakukan aksi teror di Bali dan Sulawesi Selatan pada Mei 2025.
Brigjen Pol. Trunoyudo juga mengungkapkan bahwa intervensi berikutnya dilakukan terhadap 78 anak yang tersebar di 23 provinsi, yang berniat melakukan aksi teror pada 18 November 2025. Wilayah dengan jumlah anak teradikalisasi terbesar adalah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. “Wilayah terbesar mengikuti Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” ungkap Brigjen Pol. Trunoyudo.





















