Headline.co.id (Jakarta) ~ Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan layanan kesehatan nasional melalui pembangunan 500 rumah sakit baru dan pembukaan 30 fakultas kedokteran dalam empat tahun ke depan. Hal itu disampaikan Presiden saat meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono, Jakarta, Selasa (26/8/2025). Upaya tersebut dilakukan untuk mengatasi kekurangan tenaga medis, khususnya dokter spesialis, yang jumlahnya masih jauh dari kebutuhan.
Baca juga: BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Landa 28 Wilayah Indonesia Rabu 27 Agustus
Presiden mengungkapkan bahwa Indonesia masih kekurangan sekitar 70 ribu dokter spesialis, sementara jumlah lulusan dokter spesialis baru mencapai sekitar 2.700 per tahun. Dengan kondisi tersebut, dibutuhkan waktu hingga 35 tahun untuk memenuhi kebutuhan nasional jika tidak dilakukan percepatan. Karena itu, Prabowo menegaskan perlunya langkah-langkah luar biasa di luar pola kerja normatif.
“Bangsa kita sangat besar. Kekurangan dokter, kekurangan spesialis, kekurangan tenaga paramedis terjadi di seluruh dunia. Kita harus menggunakan segala kemampuan kita untuk mencapai cita-cita kesehatan dengan pelayanan terbaik untuk rakyat,” kata Prabowo.
Selain pembangunan rumah sakit dan penambahan fakultas kedokteran, pemerintah juga berencana membuka 148 program studi baru di 57 fakultas kedokteran yang sudah ada. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pencetakan tenaga medis, baik dokter umum maupun spesialis, sehingga pelayanan kesehatan semakin merata di seluruh daerah.
Baca juga:Pemprov Kalteng Susun Rencana Kontingensi Banjir DAS Barito untuk Perkuat Mitigasi
Prabowo menekankan bahwa pendidikan dan kesehatan merupakan hak dasar rakyat sekaligus wujud nyata demokrasi. Oleh karena itu, tata kelola yang bersih dan bebas dari praktik korupsi menjadi syarat mutlak. “Pendidikan yang terbaik dan kesehatan yang terbaik hanya bisa diwujudkan kalau tidak ada korupsi, tidak ada manipulasi, tidak ada kebocoran. Setiap rupiah yang membeli alat-alat terbaik di dunia harus sampai ke rakyat,” ujarnya.
Dengan program pembangunan rumah sakit dan penambahan fakultas kedokteran tersebut, Presiden optimistis Indonesia mampu mengejar ketertinggalan sektor kesehatan. “Di hati kita kalau kita punya niat, insyaallah kita akan mencapai itu. Kita memiliki sumber daya, dan kita harus mengelolanya dengan baik,” pungkasnya.
Baca juga: Mensos Dukung Penerapan Digital Public Infrastructure untuk Perbaikan Penyaluran Bansos




















