Headline.co.id (Jakarta). PT Telkom Indonesia melalui platform agree telkom dari Leap-Telkom Digital telah menggandeng PT Agroobot Bangun Negeri (Agroobot) untuk mengimplementasikan teknologi Internet of Things (IoT) dalam DAB Subur, sebuah perusahaan agrobisnis yang fokus pada budi daya komoditas serai wangi.
Agroobot adalah sebuah platform laboratorium tanah mobile berbasis IoT dan Artificial Intelligence (AI) yang dapat digunakan untuk monitoring tekstur tanah, uji mikro, uji makro, exchangeable potassium, kapasitas tukar kation, pH tanah, dan karbon organik tanah. Salah satu perangkat IoT yang dimiliki oleh Agroobot adalah Agrooscan, sebuah perangkat monitoring yang dapat digunakan untuk pengujian unsur hara tanah secara portable.
“Kelebihan perangkat IoT yang dihasilkan melalui kerja sama antara Agree dan Agroobot ini adalah portabilitas, kemudahan penggunaan, dan penggunaan baterai sebagai sumber energinya,” kata Direktur Digital Business Telkom, Fajrin Rasyid.
Dalam kerja sama ini, perangkat IoT yang diimplementasikan oleh DAB Subur adalah Agrooscan, yang digunakan untuk menguji unsur hara tanah yang akan digunakan dalam pertanian. Hasil pengujian ini dapat diakses secara real-time melalui ponsel pintar, memungkinkan para petani untuk memantau kondisi tanah mereka dengan lebih baik sebelum melakukan budidaya. Hal ini dapat mengoptimalkan penggunaan pupuk dan pada akhirnya meningkatkan hasil produksi yang berkualitas.
Baca juga: Waspada Terhadap Diare dan ISPA Selama Musim Kemarau, Begini Cara Antisipasinya
Fajrin menambahkan bahwa kolaborasi antara Agree dan DAB Subur adalah bagian dari upaya Telkom untuk mempercepat ekosistem digital di sektor pertanian. Ini juga menunjukkan bahwa petani di Indonesia siap untuk mengadopsi teknologi yang baru.
Selain itu, kehadiran DAB Subur sebagai penjamin pasar dan pengguna teknologi dari Agree telah membantu dalam menyediakan permodalan kepada petani dan mencapai tingkat pengembalian yang sangat tinggi.
Fajrin juga mengungkapkan bahwa lebih dari 250 hektar lahan DAB Subur sudah menggunakan aplikasi Agree, dengan lebih dari 60 hektar lahan yang ditanam. Dari jumlah tersebut, lebih dari 150 hektar terletak di Bengkulu dengan lebih dari 40 hektar lahan tanam, dan lebih dari 80 hektar di Banten dengan lebih dari 18 hektar lahan tanam. Rencananya, mereka akan menargetkan lebih dari 1000 hektar lahan tanam di berbagai wilayah ke depannya.
Sementara itu, pemilik DAB Subur, Wijayandaru, berharap bahwa implementasi teknologi Agroobot dari Agree akan membantu mempermudah proses budidaya pertanian, mulai dari tahap pra tanam hingga pasca panen. Dengan bantuan teknologi ini, aktivitas budi daya dapat menjadi lebih efisien, yang pada gilirannya akan menguntungkan para petani.
Selain agree indonesia, iot telkom atau teknologi IoT, DAB Subur juga telah menggunakan layanan Agree Partner dan Dashboard Offtaker milik Agree sebelumnya. Hal ini memungkinkan DAB Subur untuk memvalidasi profil petani dan lahan mereka, memantau aktivitas pertanian, dan memenuhi kebutuhan sarana produk pertanian serta penggunaan modal.
Dalam platform Agree, DAB Subur juga dapat melihat jadwal panen, mencatat hasil panen, dan transaksi minyak yang telah dilakukan. Dengan dukungan teknologi Agree Smart Farming, mereka juga dapat mengidentifikasi kondisi lahan petani dan mengatur penggunaan pupuk secara lebih efektif berdasarkan hasil pengecekan unsur tanah yang akurat.
Baca juga: Review Itel S23+: Ponsel Pintar Terjangkau dengan Layar AMOLED FHD+ dan RAM 16 GB
Selain sebagai alat, Agree juga berperan dalam mendukung kesuksesan program budidaya serai wangi DAB Subur bersama mitra binaan dan offtaker lainnya dalam program Sereh Wangi.
Hingga tahun 2022, Agree telah digunakan oleh lebih dari 75 ribu petani, peternak, dan pembudidaya serta menjalin kerja sama dengan lebih dari 251 mitra perusahaan agrobisnis atau offtaker dan buyer. Sebagai bagian dari Leap-Telkom Digital, Agree berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia untuk mencapai kedaulatan digital nasional.
Baca juga: Tragedi Miras Oplosan Merenggut 7 Nyawa di DI Yogyakarta