Jawa Tengah Catat Surplus Ekspor di Tengah Peningkatan Aktivitas Perdagangan ~ Headline.co.id (Semarang). Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang dikenal sebagai salah satu lumbung perekonomian Indonesia, terus meningkatkan ekspor komoditasnya. Data terbaru menunjukkan bahwa neraca perdagangan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2023 mencatat surplus sebesar 1.622,67 juta dolar AS.
Baca juga: Tragedi Misterius: Wanita Muda Ditemukan Meninggal di Kosnya di Depok, Sleman
Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mengungkapkan bahwa perkembangan ekspor nonmigas Jawa Tengah dari Januari hingga Juli 2023 mencapai 5.699,92 juta dolar AS, meskipun mengalami penurunan sebesar 16,26% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Sementara itu, impor nonmigas sebesar 4.077,25 juta dolar AS, mengalami penurunan sebesar 13,09% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Sehingga neraca perdagangan Jawa Tengah surplus sebesar 1.622,67 juta dolar AS,” kata Nana Sudjana dalam sebuah acara di Semarang.
Baca juga: Saksi dalam Kasus Korupsi BTS 4G: Irwan Hermawan Akui Alami Ancaman
Komoditas utama yang diekspor oleh Jawa Tengah selama periode Januari-Juli 2023 antara lain pakaian dan aksesorisnya, termasuk pakaian rajutan dan bukan rajutan, alas kaki, kayu dan produk kayu, perabotan, lampu, dan alat penerangan. Selain itu, juga ada ekspor barang dari kulit samak, mesin dan perlengkapan elektrik beserta suku cadangnya, serat stapel buatan, barang dari bulu unggas, bunga artifisial, dan wig. Juga mencakup ekspor lemak dan minyak hewani/nabati.
Nana Sudjana menjelaskan bahwa negara-negara utama tujuan ekspor non-migas dari Jawa Tengah antara lain Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, Jerman, Korea Selatan, Belanda, India, Malaysia, Australia, dan Taiwan.
Baca juga: Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep Bertemu Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo di iNews Tower
Sebagai salah satu lumbung perekonomian Indonesia, Jawa Tengah memiliki tanggung jawab besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Provinsi ini berkomitmen untuk terus meningkatkan ekspornya, dan strategi yang digunakan mencakup pemanfaatan Free Trade Agreement untuk mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk di negara tujuan ekspor, seperti perjanjian dengan Australia, China, Chile, dan negara lainnya.
Selain itu, program pendampingan, diversifikasi produk ekspor, penetrasi pasar luar negeri ke pasar nontradisional, dan upaya promosi produk ekspor melalui pertemuan bisnis virtual juga menjadi bagian dari strategi peningkatan ekspor Jawa Tengah.
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam proses penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA), yang merupakan instrumen penting dalam mendukung daya saing produk-produk lokal di pasar global. Digitalisasi menjadi salah satu kunci dalam meningkatkan efisiensi penerbitan SKA, dengan tanda tangan elektronik dan penggunaan dokumen tanpa kertas.
Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan, menekankan pentingnya digitalisasi dalam mempercepat penerbitan SKA. Upaya ini diharapkan dapat memastikan bahwa Indonesia tetap kompetitif di pasar internasional.
Baca juga: Persiapan Pilkades Serentak di Lumajang, Jawa Timur: Kondusif dan Siap Dilaksanakan
Dalam konteks ini, Jawa Tengah telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam penerbitan SKA di Indonesia, dengan pencapaian yang mengesankan. Upaya menuju penerbitan SKA yang lebih efisien dan berkelanjutan akan terus menjadi fokus dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan Indonesia secara keseluruhan.
Terimakasih telah membaca Jawa Tengah Catat Surplus Ekspor di Tengah Peningkatan Aktivitas Perdagangan jangan lupa baca berita lainnya di Headline.co.id atau bisa juga baca berita kami di Google News.
Baca juga: Hukum Mematikan HP Ketika Shalat: Batal atau Tidak ini Penjelasannya?