Headline.co.id (Jakarta) ~ Berdasarkan update data terbaru dari juru bicara pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto, hingga Sabtu (30/5) total kasus positif mencapai angka 25.773 kasus. Sementara terdapat 10 provinsi yang tidak ada penambahan kasus.
“Kalau kita lihat lebih detail ada 10 provinsi yang hari ini tidak ditemukan kasus, namun ada juga 5 provinsi yang masih tinggi kasusnya,” katanya pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Jakarta, Sabtu (30/5).
10 Provinsi tersebut antara lain adalah Aceh, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara,Sulawesi Tenggaran, Sulawesi Tengah, Riau, Maluku, Sulawesi Barat.
Selain itu juga terdapat, 5 provinsi yang penambahan kasusnya masih tinggi adalah Jawa Timur, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, dan Jawa Barat.
“Kasus di DKI Jakarta tidak seluruhnya dari wilayah administrasi Jakarta, tapi juga ada dari pegawai migran yang positif Covid-19. Kemudian penambahan kasus di Jawa Barat meskipun angka tinggi tapi jika dibandingkan dengan hari kemarin cenderung turun,” ujarnya.
baca juga: Laksanakan Operasi Ketupat Dengan Baik, Polda Lampung Dapat Apresiasi Divpropam Mabes Polri
Secara nasional, sebanyak 11.361 spesimen telah diperiksa per hari ini sehingga total 311.006 spesimen telah diperiksa. Hasilnya untuk konfirmasi positif Covid-19 bertambah 557 total 25.773, pasien sembuh bertambah 523 total 7.015, dan pasien meninggal bertambah 53 total 1.573. sementara itu jumlah ODP hingga hari ini tercatat 47.714, PDP 12.832.
Adanya penambahan kasus positif, kata dr. Achmad, menandakan masih terjadi penularan virus Covid-19 dan masih ada sebagian orang rentan tertular.
“Jaga jarak, pakai masker, cuci tangan dengan sabun, dan olah raga bisa melindungi kita. Dibutuhkan perubahan perilaku kita, saat ini tidak bisa lagi menganggap cuci tangan itu tidak penting, jaga jarak tidak penting. Kita harus berubah membiasakan semua itu,” katanya.
baca juga: Dua Nakes RSUD Bangil Sembuh Dari Corona
Di era New Normal diharapkan masyarakat sudah terbiasa dengan upaya pencegahan penularan Covid-19 dalam beraktivitas. Termasuk dalam hal ini dalam pelayanan Kesehatan dengan memanfaatkan telekomunikasi.
“Kita sudah mulai banyak yang terbiasa untuk menggunakan teknologi dalam memenuhi kebutuhan konsultasi medis tanpa datang ke rumah sakit melalui telemedicine,” ucap Achmad.
Menurutnya, telemedicine ini akan menjadi budaya baru bagi masyarakat dalam melakukan konsultasi Kesehatan.
“Inilah yang akan kita manfaatkan mulai saat ini dan seterusnya,” tambah dia.
Achmad mengimbau masyarakat untuk disiplin dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 dengan rajin cuci tangan pakai sabun, memakai masker, dan jaga jarak fisik dengan orang lain.
baca juga: PT Kalbe Farma Mulai Uji Klinik Vaksin Pada Juni Mendatang