Headline.co.id, Binjai ~ Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Utara telah mengidentifikasi 290 korban yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di wilayah tersebut. Kombes Taufik Ismail, Vice DVI Commander Polda Sumut, menyatakan bahwa identifikasi dilakukan pada Selasa, 2 Desember 2025, dan korban tersebar di 12 kabupaten/kota di wilayah hukum Polda Sumut.
Kombes Taufik merinci bahwa korban meninggal dunia berasal dari beberapa daerah, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara sebanyak 34 orang, Kota Sibolga 57 orang, Kabupaten Tapanuli Selatan 79 orang, dan Kabupaten Tapanuli Tengah 82 orang. Selain itu, Kabupaten Pakpak Bharat mencatat dua korban, Kabupaten Humbang Hasundutan delapan orang, Kabupaten Nias Selatan satu orang, Kota Padangsidimpuan satu orang, Kota Binjai satu orang, Kecamatan Belawan dua orang, Kabupaten Langkat 13 orang, dan Kota Medan 10 orang.
Proses identifikasi dilakukan menggunakan data sekunder, yang memungkinkan identifikasi langsung dari kondisi korban. Kombes Taufik menjelaskan bahwa kondisi jenazah yang masih utuh memudahkan proses identifikasi. Namun, terdapat 120 orang yang masih dinyatakan hilang, dan proses identifikasi dapat menjadi lebih sulit jika jenazah mengalami pembusukan.
Untuk mengatasi kemungkinan kesulitan tersebut, Kombes Taufik menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah lanjutan. Jika jenazah tidak dapat diidentifikasi secara langsung, data primer akan digunakan dengan mengambil sampel DNA dari jenazah dan mencocokkannya dengan data antemortem dari keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarga.
Kombes Taufik menambahkan bahwa posko antemortem telah disediakan di setiap Polres untuk melayani keluarga korban yang ingin melaporkan anggota keluarga yang hilang akibat bencana tersebut. “Kami akan mengumpulkan data antemortem, lalu membandingkannya dengan sampel DNA yang kami peroleh. Jika cocok, dapat dipastikan identitas korban tersebut,” ujarnya.




















