Headline.co.id, Murung Raya ~ Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Murung Raya bekerja sama dengan Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (Pusekra) UGM untuk menyusun Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif (Rindekraf). Kerja sama ini dimulai dengan kegiatan Pemaparan Laporan Pendahuluan dan Focus Group Discussion di Aula Cahai Ondui Tingang, Gedung B Kantor Bupati Murung Raya, pada Selasa (14/10).
Tim peneliti dari Pusekra UGM yang dipimpin oleh Dr. Dumairy, bersama Ariyanto dan Arif Setyo Widodo, hadir langsung dari Yogyakarta. Mereka mempresentasikan kerangka awal pengembangan ekonomi kreatif di Murung Raya, yang menitikberatkan pada pemetaan potensi lokal, peningkatan daya saing UMKM, serta integrasi pariwisata berbasis kearifan lokal.
Dalam presentasinya, Dr. Dumairy menjelaskan bahwa pihaknya melakukan pemetaan potensi dan subsektor ekonomi kreatif unggulan yang berbasis budaya, sumber daya alam, dan inovasi masyarakat. Mereka juga melakukan analisis daya saing dan strategi pasar agar produk kreatif lokal dapat menembus pasar regional hingga nasional. Selain itu, kebijakan yang dirumuskan akan disinkronkan dengan RPJMD Murung Raya 2025–2029 dan mendukung misi Asta Cita pemerintah pusat.
Pusekra UGM juga berkomitmen untuk memberikan pendampingan berkelanjutan melalui workshop, FGD, dan pelatihan bagi pelaku usaha serta perangkat daerah. “Ekonomi kreatif bukan hanya tren, melainkan ruang bagi masyarakat lokal untuk berinovasi dan menegaskan identitas budaya. Murung Raya punya modal sosial yang kuat, dan kami ingin membantu mengembangkannya agar bisa memberi manfaat ekonomi nyata,” ujar Dumairy dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Selasa (21/10).
Dr. Dumairy berharap melalui penyusunan Rindekraf, ekonomi kreatif dapat menjadi motor pembangunan baru yang inklusif dan berkelanjutan. Tahap berikutnya akan diisi dengan survei, FGD, serta lokakarya di tingkat lokal untuk memastikan dokumen ini benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. “Kami percaya, dengan sinergi pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat, ekonomi kreatif bisa menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan Indonesia,” tambahnya.
Asisten III Sekretariat Daerah Murung Raya, Andri Raya, menyatakan bahwa kerja sama dengan Pusekra UGM merupakan langkah penting untuk memastikan kebijakan daerah berbasis kajian akademik. “Murung Raya memiliki potensi besar dalam bidang ekonomi kreatif. Dengan pendampingan dari Pusekra UGM, kami berharap perencanaan ini menjadi peta jalan nyata yang membuka lapangan kerja, menguatkan UMKM, dan menumbuhkan pariwisata berbasis budaya lokal,” ujarnya.
Kepala Bapperida Murung Raya, Reyzal Samat, menambahkan bahwa keterlibatan kampus akan memperkaya dokumen perencanaan dengan data yang komprehensif. “Kami tidak ingin perencanaan hanya berhenti di atas kertas. Dengan dukungan UGM, hasil akhirnya diharapkan bisa langsung diterapkan dalam program pembangunan daerah,” harapnya.





















