Headline.co.id (Jakarta) ~ Presiden Prabowo Subianto menegaskan kesiapan Indonesia untuk mengirim pasukan perdamaian ke Gaza, Palestina. Pernyataan itu disampaikan dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) mengenai Palestina dan Solusi Dua Negara di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Senin (22/9) waktu setempat. Komitmen tersebut sejalan dengan Deklarasi New York yang baru-baru ini disahkan Majelis Umum PBB.
Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Ganjal ATM di Yogyakarta, Dua Buron Masih Diburu
Dalam forum internasional itu, Prabowo menegaskan Indonesia tidak hanya mendukung secara politik, tetapi juga siap berkontribusi langsung melalui pengerahan pasukan di bawah mandat Dewan Keamanan PBB.
“Kami siap untuk ambil bagian dalam upaya menuju perdamaian. Kami juga bersedia untuk menyiapkan pasukan perdamaian (untuk misi di Gaza),” ujar Presiden Prabowo.
KTT tersebut merupakan rangkaian dari Sidang Umum PBB ke-80 yang secara khusus membahas penyelesaian konflik Palestina-Israel. Deklarasi New York yang diadopsi 142 negara anggota PBB menuntut pengakuan penuh terhadap Palestina sebagai negara berdaulat, penghentian perang, pelucutan senjata, serta pembukaan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Dalam pidatonya, Prabowo juga mendesak negara-negara anggota PBB agar segera mengakui Palestina. Menurutnya, langkah tersebut adalah jalan menuju perdamaian dan menjadi bagian dari keberpihakan sejarah.
Baca juga: Polisi Bongkar Sindikat Pemalsuan SIM di Yogyakarta, 8 Orang Ditangkap
“Siapa pun yang luput untuk bertindak, ingat, sejarah tidak tinggal diam! Kita harus mengakui Palestina sekarang! Kita harus setop bencana kemanusiaan di Gaza! Kita harus menghentikan perang, dan itu harus jadi tujuan utama kita!” tegasnya.
Prabowo memuji langkah sejumlah negara seperti Prancis, Kanada, Australia, Inggris, dan Portugal yang telah resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Ia menilai pengakuan itu bukan sekadar simbol politik, tetapi juga peluang mewujudkan perdamaian abadi.
“Pengakuan (terhadap Negara Palestina) menjadi kesempatan untuk mewujudkan perdamaian yang abadi. Pengakuan itu harus dimaknai sebagai perdamaian yang nyata bagi seluruh pihak, seluruh kelompok,” kata Prabowo.
Baca juga: KPK Bongkar Kredit Fiktif Rp254 Miliar di BPR Jepara Artha, Lima Tersangka Ditahan
KTT tersebut diinisiasi oleh Prancis dan Arab Saudi, dengan sesi pertama dibuka oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, serta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Pada sesi kedua, 33 pemimpin delegasi dunia menyampaikan pandangannya, termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, hingga Raja Jordania Abdullah II.
Prabowo berbicara pada urutan kelima setelah pemimpin dari Jordania, Turki, Brasil, dan Portugal. Kehadiran Indonesia dalam forum ini semakin menegaskan posisi negara tersebut sebagai salah satu pendukung utama solusi dua negara dan advokat perdamaian di Gaza.
Baca juga: Dugaan Pemerasan di Banguntapan, Warga Sleman Alami Kerugian Rp5,2 Juta

















