Headline.co.id (Jakarta) ~ Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memfasilitasi pemulangan 17 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Nepal pascakerusuhan yang mengguncang negara itu. Mereka tiba di Indonesia pada Sabtu (13/9/2025) setelah Bandara Internasional Tribhuvan di Kathmandu kembali beroperasi usai ditutup selama dua hari. Hingga kini, 57 dari total 78 WNI yang sempat berkunjung ke Nepal sudah dipulangkan, sementara sisanya masih dalam proses pemulangan.
Menurut keterangan resmi Kemlu RI, Minggu (14/9/2025), tim perlindungan WNI bersama KBRI Dhaka melakukan penyisiran ke sejumlah lokasi konsentrasi WNI, seperti di Soaltee Hotel, Tibel Hotel, kawasan Thamel, dan Boudhanath. Upaya ini dilakukan setelah adanya pelonggaran pembatasan pergerakan warga menyusul meredanya kerusuhan.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, menyampaikan bahwa seluruh WNI di Nepal dalam kondisi aman. “Sejak kerusuhan pecah, Kemlu telah berkoordinasi intensif dengan KBRI Dhaka untuk memastikan perlindungan WNI,” ujarnya. Judha mencatat, terdapat 134 WNI di Nepal, terdiri atas 56 orang yang menetap dan 78 orang yang melakukan kunjungan singkat, baik untuk wisata maupun menghadiri konferensi internasional.
Kerusuhan di Nepal pecah pada Senin (8/9/2025) setelah demonstrasi menentang korupsi pemerintah dan pelarangan media sosial berubah menjadi aksi penjarahan massal. Peristiwa ini menewaskan 31 orang dan melukai ratusan lainnya. Situasi politik semakin memanas hingga Perdana Menteri Sharma Oli mengundurkan diri, sebelum akhirnya Presiden Ram Chandra Paudel menunjuk Sushila Karki sebagai perdana menteri interim.
Meski kondisi di Kathmandu kini mulai stabil dengan aktivitas masyarakat kembali normal di pusat belanja, pertokoan, hingga destinasi wisata, aparat militer dan kepolisian masih berjaga di sejumlah titik. Kemlu mengimbau WNI untuk menunda perjalanan ke Nepal hingga situasi benar-benar pulih, serta mengingatkan agar selalu melaporkan diri melalui aplikasi Safe Travel ketika bepergian ke luar negeri.


















