Dian Sastrowardoyo Sajikan “Kotak”, Refleksi Hubungan Manusia dengan Alam
Ubud, Bali, Headline.co.id – Aktris Dian Sastrowardoyo mempersembahkan karya film terbarunya berjudul “Kotak” pada ajang Indonesia Bertutur 2024. Film yang akan diputar di TONYRAKA Art Museum, Ubud pada 13 Agustus mendatang ini mengusung tema hubungan manusia dengan alam.
“Kotak” menyoroti dua karakter dengan latar belakang berbeda mengenai kedekatannya dengan lingkungan. Melalui film ini, Dian ingin mengeksplorasi bagaimana pengalaman masa kecil dan pengasuhan mempengaruhi hubungan tersebut.
“Kita yang tinggal di kota besar kerap merasa jauh dari alam karena tidak terbiasa berinteraksi sejak kecil. Dalam ‘Kotak’, saya mengangkat tema ‘inner child’ dan bagaimana pengasuhan masa kecil membentuk hubungan kita dengan alam,” jelas Dian saat ditemui di Puri Lukisan Museum, Ubud, Kamis (8/8) malam.
Dian mengungkapkan bahwa banyak orang tidak memiliki referensi berinteraksi dengan alam karena pengasuhan yang tidak membiasakannya. “Kita perlu melakukan ‘reprogramming’ terhadap diri kita sendiri dan kembali ke masa kecil, memaafkan orang tua kita yang mungkin tidak mengenalkan kita pada alam, dan mulai belajar memperkenalkan diri kembali,” tambahnya.
Melalui “Kotak”, Dian berharap dapat menginspirasi penonton untuk merefleksikan hubungan mereka dengan alam. “Tidak hanya soal keindahan sinematografi, film ini mengajak kita merenungkan arti penting hubungan manusia dengan lingkungan sekitar,” ujarnya.
Selain menyoroti hubungan manusia dengan alam, Dian juga menyuarakan pandangannya tentang peran perempuan dalam pewarisan budaya. Menurutnya, perempuan memiliki peran penting sebagai pendidik.
“Perempuan sering menjadi pendidik dalam keluarga, mengajarkan berbagai aspek kehidupan kepada anak-anak dan cucu-cucu mereka. Dalam hal kesenian dan kebudayaan, kedekatan perempuan dalam keluarga dengan budaya dan seni sangat memengaruhi sejauh mana anak-anak mereka akrab dengan nilai-nilai tersebut,” kata Dian.
Dian menekankan pentingnya peran ibu dalam mengenalkan seni dan budaya pada anak-anak. “Jika seorang ibu dekat dengan budaya dan seni, maka anak-anak mereka cenderung mengikuti jejak tersebut. Sebaliknya, jika perempuan dalam keluarga tidak memperhatikan hal ini, generasi berikutnya kemungkinan akan jauh dari budaya dan seni,” pungkasnya.
sumber: https://www.antaranews.com/berita/4250347/dian-sastrowardoyo-pamerkan-film-kotak-karyanya-di-intur-2024.


















