Penemu Emas Hitam: Kisah Pensiunan Penambang yang Menemukan Harta Karun
Headline.co.id, Jakarta – Jacobus Hubertus Menten (56), seorang pensiunan penambang batu bara, tak ingin berleha-leha menikmati masa tuanya. Gairahnya terhadap dunia tambang mendorongnya untuk terus menjelajah, khususnya di Pulau Kalimantan.
Pada 2 Desember 1882, Menten berangkat ke Kalimantan dengan bekal izin dari Sultan Kutai. Ia menelusuri hutan belantara yang dipenuhi rintangan, termasuk pohon-pohon besar dan akar yang menggantung. Namun, tekadnya tak tergoyahkan oleh kesulitan.
Perjalanan Menten akhirnya membuahkan hasil yang mengubah hidupnya. Ia menemukan cairan berwarna coklat kental mengalir dari sebuah batu. Dengan pengamatan yang cermat, Menten menyadari bahwa cairan tersebut adalah minyak bumi, harta karun bernilai tinggi yang dikenal sebagai “emas hitam”.
Penemuan ini bukan yang pertama bagi Menten. Pada 1683, ia telah menemukan keberadaan minyak di Delta Mahakam. Namun, saat itu temuannya dikuasai oleh Dinas Pertambangan, sehingga ia hanya mendapat sedikit keuntungan.
Kali ini, Menten memiliki kebebasan penuh karena ia telah pensiun. Ia pun bertekad untuk mengeksploitasi harta karun yang ia temukan. Namun, kendala modal dan izin menjadi tantangan yang harus dihadapinya.
Menten kemudian mencari sponsor, dan beruntunglah ia menemukan Shell Transport and Trading Ltd, sebuah perusahaan Inggris yang bersedia menyumbang 1200 poundsterling untuk pengeboran minyak.
Dengan dana tersebut, Menten mendirikan perusahaan sendiri bernama Nederlandsch Indische Industrie en Handel Maatschappij (NHIM). Ia membawa serta ratusan pekerja untuk memulai pengeboran. Beberapa bulan kemudian, minyak bumi melimpah ruah dari titik pengeboran.
Keputusan Menten untuk menunda pensiun terbukti tepat. Ia menjadi kaya raya seiring permintaan minyak yang terus meningkat di Eropa, mencapai 32.000 barel per tahun.
Hidup Menten pun berubah drastis. Ia pensiun dengan penuh kemakmuran dan pulang ke Belanda. Ia menikmati hasil konsesi dari Kalimantan hingga ajal menjemputnya pada 9 Januari 1920 di usia 88 tahun.
Temuan Menten tidak hanya mengubah hidupnya, tetapi juga berdampak besar bagi Pulau Kalimantan. Perusahaan-perusahaan asing berdatangan mencari minyak, yang melahirkan kota-kota baru seperti Kutai Kartanegara dan Balikpapan sebagai pusat ekonomi. Saat ini, di antara kedua kota tersebut berdiri Ibu Kota Nusantara, sebuah simbol kemajuan yang dipelopori oleh seorang pensiunan penambang batu bara yang tak kenal lelah.
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/entrepreneur/20240830105134-25-567714/jelajahi-hutan-kalimantan-bule-belanda-ini-temukan-harta-karun-ri.