Headline.co.id (Yogyakarta) ~ Cuaca di Yogyakarta dalam beberapa hari terakhir terasa sangat terik dengan suhu yang sangat panas. Apalagi kondisi itu cukup aneh mengingat saat ini memassuki musim penghujan.
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Mlati, Reni Kraningtyas bahwa kondisi ini lazim terjadi di musim penghujan.
“Perkiraannya masih akan terjadi selama dua atau tiga hari kedepan,” tegasnya, Sabtu (18/1/2020).
Penyebab dari fenomena ini menurutnya adalah oleh pola angin.
baca juga : Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini: Hujan Lebat dan Gelombang yang Tinggi di Sejumlah Wilayah
“Jadi cuaca kali ini dipengaruhi oleh pola angin Barat Daya yang membentuk berairan (divergen) di Jawa, sehingga pembentukan awan hujan di Yogyakarta sangat kecil,” paparnya.
Selain itu, kondisi ini juga dipengaruhi oleh fase MJO kering yang dominan di Indonesia bagian Barat.
“Posisinya (MJO) sekarang di fase enam atau Samudera Pasifik,” tegasnya.
Kedua hal ini mengakibatkan cuaca di Yogyakarta cenderung cerah.
baca juga : Jakarta Diguyur Hujan Deras, Hindari Kawasan Ini
“Menurut pengamatan dari pantauan citra satelit himawari, terlihat hampir tidak ada awan di Pulau Jawa,” katanya.
Lanjut Reni, cuaca ini mengakibatkan radiasi Matahari yang diterima Bumi menjadi lebih besar sehingga suhu udara terasa panas.
“Namun Kita memprediksi bahwa kondisi iklim kedepannya akan berlangsung normal. Jadi ini bukan jadi pertanda bahwa musim kemarau datang lebih cepat,” paparnya.
Awal musim kemarau untuk masing-masing wilayah tentunya nanti akan bervariasi.