Headline.co.id, Yogyakarta. Polda DIY melalui Direktorat Binmas Polda DIY menggelar Focue Group Discussion (FGD) tentang Penanggulangan Paham Radikal dan Anti Pancasila pada Kamis 21 Maret 2019.
FGD yang dilaksanakam di The Rich Jogja Hotel, kepolosian mengajak tokoh masyarakat, mahasiswa dan Komponen lainnya untuk memberi penerangan terhadap paham radikal, selain itu juga menghadirkan mantan narapidana terorisme untuk memberi testimoni dan pengarahan.
Ali Fauzi, seorang mantan narapidana terorisme menyampaikan bahwa paham radikalisme itu bisa menyerang keluarga terdekat sekalipun.
“Penting dipahami masyarakat bahwa terorisme sangat berbahaya dan perlu dipahami tidak ada yang kemudian mengakui keluarga, temannya,” ungkapnya.
Ia membeberkan kelompok ini tumbuh dimana-mana, Jawa timur, Jawa tengah, jakart dan baru-baru ini merambah ke DIY, dengan banyaknya penangkapan terduga teroris.
Semua lapisan masyarakat bisa terpenuhi paham ini, bahkan mahasiswa, pelajar SMA hingga pengusaha.
“Ideologi yang mereka tawarkan untuk mendirikan sebuah negara khilafah Islamiyyah dan itu taruhannya nyawa. Ada sorga yang dijanjikan, yang kemudian membuat mereka mau bergabung,” tuturnya.
Ia menuturkan bahwa, yang menyebabkan orang bergabung ke jaringan teroris ini karena faktor keluarga dan kawan. Selain lawan hal lain yang mempengaruhi seseorang masuk ke jaringan radikal adalah melalui media sosial.