Headline.co.id (Nusa Tenggara Timur) ~ Pagi ini, wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dikejutkan oleh gempa kuat yang mengguncang sebagian besar daerah, menyebabkan warga setempat dalam keadaan panik. Gempa dengan kekuatan magnitudo 6,6 ini terjadi pada pukul 05.04 waktu setempat atau Wita, memicu situasi darurat di beberapa daerah.
Baca juga: Kebakaran TPA Jalupang Karawang Mengancam Kesehatan Warga
Peristiwa ini berlangsung dini hari tadi, ketika sebagian besar warga masih tertidur. Guncangan gempa dengan durasi berbeda dirasakan di beberapa wilayah, termasuk Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), dan Rote Ndao. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah terdampak saat ini terus berkoordinasi untuk mengatasi situasi darurat ini.
Dari laporan yang diterima dari Kabupaten Kupang, BPBD setempat mencatat bahwa guncangan kuat berlangsung selama 2 hingga 5 detik, yang menyebabkan warga berhamburan keluar dari rumah mereka. Sementara itu, di Kabupaten TTS, warga merasakan getaran sedang selama sekitar 1 hingga 3 detik, dan di Kabupaten Rote Ndao, durasinya lebih panjang, yakni sekitar 5 hingga 6 detik. Warga di semua daerah tersebut merasakan kepanikan dan berhamburan keluar rumah.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6.6 Guncang Kabupaten Kupang, Warga Diimbau Tetap Waspada
Saat ini, belum ada laporan dampak pasca-gempa dari wilayah-wilayah tersebut. Namun, tim reaksi cepat BPBD terus memantau situasi di lapangan untuk mengidentifikasi kerusakan dan kebutuhan mendesak.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa gempa ini memiliki magnitudo 6,6 dengan kedalaman 10 km. Pusat gempa berada 24 km Tenggara Kota Kupang atau 41 km barat daya Kabupaten Kupang, Provinsi NTT. Meskipun gempa ini kuat, BMKG memastikan bahwa kejadian ini tidak berpotensi tsunami.
Menurut BMKG, skala Modified Mercalli Intensity (MMI) menggambarkan kekuatan gempa dengan tingkat intensitas tertentu. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa Kupang tercatat VI MMI, Kabupaten TTS IV-V MMI, Rote, Waingapu, dan Alor III MMI, sementara Lembata dan Larantuka mencapai II MMI. Intensitas MMI VI menggambarkan getaran yang dirasakan oleh semua penduduk dengan kerusakan ringan seperti plester dinding yang jatuh dan cerobong asap pada pabrik yang rusak.
Baca juga: Proyek Tol Jogja-Solo Membuat Ribuan Makam Harus Direlokasi di Klaten
Menurut kajian inaRISK, wilayah NTT memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi. Ada 22 kabupaten di provinsi ini yang berpotensi bahaya, termasuk wilayah yang melaporkan guncangan hari ini.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Setelah kejadian ini, warga diminta untuk memeriksa kondisi struktur bangunan yang mungkin terdampak gempa. Selain itu, diimbau untuk tidak terpancing oleh berita palsu atau hoaks yang biasa muncul dalam situasi krisis atau setelah terjadinya gempa. Keamanan dan keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama dalam menghadapi situasi darurat ini.
Baca juga: Jadwal Pelayanan SIM Keliling Polres Bantul November 2023
