Headline.co.id (Jakarta) ~ Badan Riset dan Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional melakukan pengembangan terkait tes PCR, Alat diagnostik non-PCR, ventilator, serta unit laboratorium bergerak dengan tingkat keselamatan bio (BSL) 2 harus didukung penuh . Tidak perlu, pengembangan ini diharapkan untuk dapat dilakukan melalui proses produksi massal dalam waktu dekat.
baca juga: Menaker Tegaskan THR Wajib Dibayarkan H-7 Lebaran
Saat memimpin rapat terbatas mengenai percepatan penanganan pandemi Covid-19 melalui video telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Senin (11/5), Presiden Joko Widodo meminta inovasi-inovasi yang dilakukan pada pencarian kami. pada produk-produk penting dari negara lain. Kita diharapkan paling tidak akhir Mei atau awal Juni sudah bisa kita produksi.
Presiden juga mendapat kabar akan ada kemajuan dalam plasma pemeriksaan yang akan dilakukan uji klinis berskala besar di beberapa rumah sakit. Pengujian dengan menggunakan plasma darah dari pasien Covid yang telah dipulihkan ini merupakan salah satu dari sejumlah percobaan untuk mencari formula yang tepat untuk persetujuan Covid-19. Selain itu, pengujian sel punca (sel induk) juga dilakukan untuk mengupayakan perbaikan paru-paru yang rusak akibat Covid-19.
baca juga: Perbarui Virus Corona di Indonesia Senin 11 Mei 2020: Ada 14.265 Kasus dan 2.881 Pasien Sembuh
“Kemajuan signifikan juga terjadi pada penelitian sekuensing genom . Ini tahapan yang sangat penting untuk menuju tahapan selanjutnya untuk menemukan vaksin yang sesuai dengan negara kita, ”imbuh Presiden.
Kepala Negara kemudian meminta seluruh pihak untuk dapat mendukung penelitian dan inovasi tersebut. Selain itu, Presiden meminta jajarannya untuk turut mendukung penelitian dan inovasi dengan proses perizinan yang cepat dan menghubungkan hasil penelitian yang telah diverifikasi dengan industri baik BUMN maupun swasta.
baca juga: Liga Premier Pemerintah Inggris Izinkan Kembali Bergulir 1 Juni 2020