Mutiara Headline
banner 325x300
Kirim Berita Suara Pembaca
BeritaNasionalPemerintahReligi

Berada Dalam Zona Hijau, Masjid di Ciamis Tetap Gelar Shalat Tarawih Berjamaah

233
×

Berada Dalam Zona Hijau, Masjid di Ciamis Tetap Gelar Shalat Tarawih Berjamaah

Sebarkan artikel ini
Salat jumat di Masjid Agung Baitul Mukminin yang menerapkan jarak satu meter masing-masing jamaah. (Foto: Jawa Pos Radar Jombang)
Salat jumat di Masjid Agung Baitul Mukminin yang menerapkan jarak satu meter masing-masing jamaah. (Foto: Jawa Pos Radar Jombang)

HeadLine.co.id (Ciamis) – Masyarakat Kabupaten Ciamis masih bisa menunaikan salat tarawih berjamaah pada bulan Ramadan nanti. Hal ini ditegaskan oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Ciamis. Wawan S. Arifien selaku Ketua DMI Kabupaten Ciamis mengatakan bahwa meskipun sudah ada kasus pasien positif virus Corona, namun Ciamis masih masuk zona hijau.

“Bisa lihat di Fatwa MUI point 5, untuk zona hijau dan kuning, salat jumat dan salat wajib serta terawih berjamaah masih bisa selama mengikuti protap kesehatan dan kewaspadaan tentang penularannya. Cuci tangan dan pakai masker, kecuali zona merah,” ujarnya pada Sabtu (18/4).

Baca juga: Tiga Pasien Positif Corona di Bogor Dinyatakan Sembuh

Wawan melanjutkan Masjid Agung Ciamis juga tetap menggelar salat tarawih dan salat wajib berjamaah. Namun tetap menerapkan protap physical distancing dan pengukuran suhu tubuh.

“Imbauan sudah dari DMI Pusat diteruskan ke 3.800 masjid di Ciamis baik masjid Jami dan masjid besar,” imbuh Wawan.

Baca juga: Wabah Corona Melanda, Kemenag RI Siapkan Protokol Pemantauan Hilal

Lebih lanjut ia menjelaskan dengan situasi seperti saat ini masyarakat harus melihat fatwa MUI, edaran DMI dan Kemenag demi kemaslahatan umat.

“Semua demi kemaslahatan umat, tinggal dipilah sesuai daerah masing-masing. Ada yang bisa kita lakukan di Ciamis yang bukan zona merah,” tegas Wawan.

Baca juga: Kemenhub Sudah Putuskan KRL Tetap Beroperasi Selama PSBB

Pihak DMI Ciamis juga meminta kepada pemerintah untuk menggalakkan Pesantren kilat daring yang digelar oleh instansi pendidikan atau yang lainnya. Sehingga jangan hanya belajar daring saja.

“Ini saatnya dalam momen Ramadan nanti anak-anak kita dibimbing jiwanya, bukan hanya otak dan tubuhnya saja,” ungkap Wawan.

Baca juga: Gubernur Ganjar Minta Walkot Semarang Segera Kaji Penerapan PSBB

Wawan menyebut sejauh ini belum ada pihak yang mengarahkan kegiatan pesantren kilat daring tersebut. Ia menilai saat ini terlalu banyak larangan kegaiatan di masjid. Seperti itikaf di masjid, padahal akan mendapat pahala itu pada malam Lailatul Qadar itu dengan beri’tikaf di masjid bukan di rumah. Yang penting jaga jarak dan tak terlalu banyak orang.

Ia menyakini selama masyarakat menjaga kesbersihan dan menerapkan physical distancing maka masjid akan aman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *