Headline.co.id (Jakarta) ~ Komisi VIII DPR RI mengimbau setiap orang agar tidak menjadikan perempuan sebagai candaan atau guyonan. Hal tersebut disampaikan pasca media sosial ramai memperbincangkan komentator bola yang mengomentasi badan perempuan yang sedang menonton pertandingan bola.
Potongan video yang viral tersebut adalah pertandingan sepak bola antara Persita Tangerang melawan PSM Makassar. Pertandingan tersebut digelar pada Jumat (6/3).
baca juga: Dua Truk Alami Kecelakaan di Tol Kebon Jeruk
Wakil Ketua Komisi VIII, Marwan Dasopang kepada wartawan menyampaikan, melecehkan itu terhadap body bisa cacian atau pujian, semuanya tidak boleh, karena kita nggak paham apa yang dirasakan seseorang bila kita menilai bodynya sendiri. Apalagi dilakukan di sebuah komentar yang ditonton publik, saya nggak tahu apakah ini masuk kategori pidana, tapi sangat disayangkan kalau benar-benar itu terjadi, patut itu dipertanyakan lembaga penyiarannya, kenapa membiarkan komentator menyasar body seseorang.
Ia juga menambahkan untuk tidak menjadikan sebagai guyonan. Ia juga meminta setiap laki-laki untuk menghormati perempuan karena laki-laki tidak akan ada tanpa perempuan.
Marwan meminta setiap laki-laki harus menghormati perempuan. Sebab, laki-laki tidak akan ada tanpa perempuan.
baca juga: Awal Ramadhan 1441 H (2020), Muhammadiyah Tetapkan pada 24 April
Tak sampai disitu, ia juga menyampaikan pesan agar tidak ada lagi yang menjadikan perempuan sebagai objek candaan. Dia juga meminta stasiun televisi yang menayangkan pertandingan bola itu memanggil komentator dan menanyakan alasan kenapa perkataan body shaming itu terucap.
Sementara, anggota Komisi VIII DPR, Selly Andriani Gantina menyarankan agar komentator bola itu tidak dipekerjakan sementara waktu. Dia juga mengajak agar masyarakat menjaga persatuan tanpa memandang perbedaan.
Selly juga meminta untuk pihak TV yang menghire mereka untuk stop mereka. Menurutnya Sepakbola itu membangun persaudaraan dan cinta tanah air, kalau dinodai oleh ujaran memalukan seperti itu saya jadi menyayangkan.
Ia juga mengajak untuk membangun kultur tribun ramah terhadap perempuan dan anak.