Headline.co.id (Yogyakarta) ~ Peristiwa memilukan menimpa NH, seorang mahasiswi asal Kalimantan Barat, yang menjadi korban penyiraman air keras di malam Natal, Kamis (24/12). Kejadian tragis ini terjadi di tempat kos korban di kawasan Brontokusuman, Kota Yogyakarta, dan telah memicu keprihatinan publik setelah kabar ini ramai diperbincangkan di media sosial.
Unggahan di Facebook oleh Tarida Hutagalung, kerabat korban, pada Jumat (25/12), mengungkapkan bahwa NH mengalami luka serius di wajah, mata, dan sebagian besar tubuhnya akibat serangan tersebut. Dalam unggahan itu, Tarida menyatakan bahwa malam Natal yang seharusnya menjadi hari sukacita berubah menjadi tragedi bagi keluarga mereka.
Baca juga: Gelombang PHK Melanda: 80.000 Pekerja Terdampak Sepanjang 2024, Pakar UGM Soroti Kebijakan Impor
“Anak kami NH disiram air keras di wajah yang mengenai mata dan seluruh tubuhnya sehingga mengalami luka parah. Saat ini, dia sedang menjalani perawatan intensif di RSUP Dr. Sardjito Jogja,” tulis Tarida.
NH diketahui merupakan mahasiswi Sekolah Tinggi Pemerintahan Masyarakat Desa (STPMD) “APMD” Yogyakarta dan berasal dari Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Kejadian tersebut tidak hanya membawa duka bagi keluarga korban tetapi juga memunculkan seruan akan keadilan dan pengungkapan motif pelaku.
Baca juga: Kebakaran di Museum Tanah Liat, Satu Korban Meninggal Dunia
Polresta Yogyakarta langsung bertindak setelah laporan diterima. Dalam waktu kurang dari 24 jam, polisi berhasil menangkap pelaku yang diduga terlibat dalam insiden ini. Kasat Reskrim Polresta Jogja, Kompol Probo Satrio, membenarkan penangkapan tersebut, meski belum memberikan detail identitas dan motif pelaku karena masih dalam proses pemeriksaan.
“Betul, pelaku sudah kita amankan. Kejadiannya pada malam Natal, tanggal 24 malam, dan tanggal 25 pagi kami berhasil menangkap pelaku,” ujar Probo saat dikonfirmasi pada Sabtu (26/12).
Menurut Probo, korban sedang berada di kosnya saat pelaku datang dan langsung menyerangnya dengan air keras. Luka yang diderita korban disebut cukup parah sehingga membutuhkan penanganan medis intensif.
Baca juga: Tiga Korban Asal Klaten Terseret Arus di Pantai Parangtritis Berhasil Diselamatkan