Headline.co.id, Polres Sumedang ~ Jawa Barat, telah mengerahkan tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) untuk menyelidiki kasus keracunan yang menimpa 116 santri di Pesantren Nuurush Sholaah, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Kapolsek Cimanggung, Kompol Aan Supriatna, mengungkapkan bahwa dugaan awal penyebab keracunan tersebut adalah makanan katering yang disajikan pada acara pengajian Jumat malam (19/12).
Menurut Kapolsek, para santri mengalami keracunan setelah mengikuti pengajian pada malam Jumat tersebut, sehingga Polres Sumedang memutuskan untuk menurunkan tim INAFIS guna melakukan pengecekan laboratorium. Dari total 116 santri yang mengalami keracunan, 61 di antaranya harus dirujuk ke rumah sakit. Gejala yang dialami para santri meliputi mual, pusing, dan demam.
Kapolsek menegaskan bahwa insiden ini tidak ada kaitannya dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena pesantren tersebut tidak terdaftar dalam program tersebut. “Kejadian ini tidak ada hubungannya dengan program MBG,” tegas Kapolsek. Menu makanan yang dikonsumsi para santri pada malam kejadian terdiri dari nasi, kentang kering, telur pedas, sambal, dan ayam yang berasal dari katering di wilayah Cikancung.
Saat ini, Polres Sumedang masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari tim INAFIS untuk memastikan penyebab pasti keracunan. Kapolsek juga mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan informasi hoaks terkait insiden keracunan ini.



















