Headline.co.id (Jakarta) ~ Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto merampungkan rangkaian kunjungan luar negeri yang berlangsung sejak 19 September 2025. Dalam perjalanan ke empat negara tersebut, Prabowo menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, serta melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin dunia. Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyebut lawatan ini menghasilkan capaian strategis, mulai dari investasi, perdagangan, hingga pengembalian artefak bersejarah.
Menurut Teddy, Presiden Prabowo mengawali lawatan dengan singgah di Jepang untuk menghadiri Expo Osaka 2025. Dari ajang itu, berdasarkan laporan Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Indonesia berhasil mencatat komitmen investasi sebesar USD 23,8 miliar atau sekitar Rp380 triliun.
Di Amerika Serikat, Prabowo menyampaikan pidato pada Sidang Umum PBB sebagai pembicara ketiga setelah Brasil dan Amerika Serikat. “Berani, tegas, konkret. Ada Presiden Amerika Serikat, PM Kanada, Raja Belanda, hingga Presiden Macron yang langsung menelpon beliau menyampaikan apresiasi,” ujar Teddy dalam keterangan resmi, Sabtu (27/9/2025). Selain itu, Prabowo juga bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino yang menegaskan dukungan bagi pengembangan akademi sepak bola muda Indonesia.
Lawatan kemudian berlanjut ke Kanada. Meski kunjungan berlangsung singkat tanpa menginap, Prabowo diterima Gubernur Jenderal Mary Simon dan bertemu Perdana Menteri Mark Carney. Pertemuan itu menghasilkan penandatanganan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA). “Intinya adalah 90,5 persen tarif barang-barang, produk-produk Indonesia akan dihapus oleh Kanada. Dampaknya tentu sangat positif bagi perdagangan Indonesia,” jelas Teddy.
Kunjungan terakhir dilakukan ke Belanda, di mana Presiden Prabowo diterima Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan pengembalian sekitar 30 ribu artefak, fosil, dan dokumen budaya milik Indonesia yang selama ini disimpan di Belanda. “Prosesnya mungkin pasti cepat karena Raja Belanda sudah menyepakati itu, dan Alhamdulillah akhirnya berhasil disepakati untuk segera dikembalikan,” kata Teddy.
Dengan selesainya rangkaian kunjungan ini, pemerintah menilai lawatan Presiden Prabowo membawa dampak positif bagi posisi Indonesia di dunia internasional. Selain memperkuat diplomasi politik, kunjungan juga menghasilkan manfaat nyata di bidang ekonomi, olahraga, hingga budaya.


















