Hukum, Niat, Tata Cara dan Keutamaan 6 Hari Puasa Syawal ~ Headline.co.id (Religi). Syawal merupakan bulan yang mana umat islam merayakan hari rada idul fitri setelah sebelumnya menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh pada bulan suci ramadhan.
Baca juga: Bacaan Niat Zakat Fitrah Untuk Sendiri Istri dan Anak Serta Besarannya
Usai menjalankan ibadah puasa ramadhan yang mana pada bulan tersebut nilai ibadah kita dilipat gandakan oleh Allah SWT. Tak kalah menarik puasa 6 hari di bulan Syawal ini juga memiliki pahala yang cukup banyak.
Hukum Puasa Sunah Bulan Syawal
Hukum puasa syawal adalah sunah. Meski ibadah puasa syawal ini tidak wajib namun pahala dari ibadah ini berlimpah bagi yang menjalankannya. Bahkan, pahala puasa enam hari di bulan Syawal ini setara dengan puasa selama setahun.
Baca juga: Lirik Lagu Sholawat Duqtu Wala Lan Atakhala Arab, Latin dan Artinya Yang Viral di TikTok
Lalu bagaimana hukum mengabung puasa syawal dan bayar hutang (Ganti) puasa wajib ramadhan? mantan Mufti Mesir Dr Ali Gomaa Muhammad mengatakan, para ulama fiqih memperbolehkan menggabung utang puasa dengan puasa sunnah. Namun, niat mengganti puasa (wajib) harus didahulukan dari pada puasa Syawal (sunnah).
Dengan demikian, wanita yang ingin mengganti puasa Ramadhan diperbolehkan menggabungkannya dengan puasa enam hari bulan Syawal.
Baca juga: Catat! Ini Tanggal Niat dan Bacaan Doa Puasa Nisfu Syaban
Keutamaan 6 Hari Puasa Syawal
Rasulullah saw sendiri pernah menjelaskan bahwa orang yang melakukan enam hari puasa Syawal setelah satu bulan puasa Ramadhan, maka ia akan memperoleh pahala senilai satu tahun berpuasa. Dalam satu hadits beliau bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya, “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim)
Baca juga: Doa Sapu Jagat Latin Dan Artinya Beserta Kegunaannya
Hal ini juga diriwayatkan dalam Hadits Ibnu Majah dari Thawban, seorang budak yang dibebaskan Rasulullah.
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ، حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ، حَدَّثَنَا صَدَقَةُ بْنُ خَالِدٍ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ الْحَارِثِ الذِّمَارِيُّ، قَالَ سَمِعْتُ أَبَا أَسْمَاءَ الرَّحَبِيَّ، عَنْ ثَوْبَانَ، مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ أَنَّهُ قَالَ ” مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ
Artinya:
Seperti dinarasikan dari Thawban, seorang budak yang dibebaskan Rasulullah, Nabi SAW berkata, “Siapa saja yang puasa enam hari setelah Idul Fitri akan berpuasa selama satu tahun tersebut, dengan satu kebaikan dihargai 20 kebaikan serupa.”
Baca juga: Lirik Sholawat Ya Sayyidi Ya Rasulullah Arab, Latin dan Terjemahan
Pahala puasa Syawal yang setara berpuasa satu tahun ini merupakan salah satu keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW. Sebab, umur umat Nabi Muhammad lebih pendek dibanding umat terdahulu yang bisa mencapai ratusan tahun.
Di samping itu, keutamaan lain dari puasa Syawal juga merupakan ibadah sunnah yang diharapkan dapat menyelamatkan manusia di hari akhir.
نْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ “ أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ صَلاَتُهُ فَإِنْ كَانَ أَكْمَلَهَا وَإِلاَّ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ وُجِدَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَكْمِلُوا بِهِ الْفَرِيضَةَ “
Artinya: Seperti dinarasikan Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata, Amalan pertama yang dihitung dari seorang manusia adalah sholat. Jika sempurna maka semuanya akan tercatat lengkap, dan jika ada yang kurang Allah SWT akan berkata, “Periksalah jika hambaku melakukan ibadah sunnah (nafil).” Jika dia melakukannya maka ibadah wajib akan dilengkapi dari yang sunnah. (HR An-Nasa’i).
Baca juga: Lirik Sholawat Al Fatih Arab, Latin dan Terjemahan Viral di Tik Tok
Dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 160 dijelaskan bahwa setiap satu amal ibadah akan dibalas pahala sepuluh kali lipatnya. Mengacu pada penjelasan ini, jika dikalkulasikan maka satu bulan puasa Ramadhan dikali 10 sama dengan 10 bulan, kemudian 6 hari puasa Syawal dikali 10 sama dengan 2 bulan. Jadi 10 bulan ditambah 2 bulan sama dengan 12 bulan atau satu tahun.
Niat Puasa Sunah Bulan Syawal
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
“Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Baca juga: Susunan Bacaan Dzikir dan Doa Setelah Sholat Fardhu Lengkap Arab, Latin dan Artinya
Tata Cara Puasa Syawal
Dilansir headline.co.id dari Lembaga Fatwa Mesir puasa sunah dibulan syawal ini diutamakan dilakukan secara berturut-turut di mulai pada hari ke-2 idul fitri.
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Senin Kamis Sekaligus Membayar Hutang Puasa Ramadhan
Namun buat kamu yang berhalangan melaksanakan puasa sunah Syawal secara berurut juta dalam melakukannya tidak berurutan selama dilaksanakan enam hari pada bulan Syawal sebagaimana pendapat Jumhur ulama seperti Imam Waki’ dan Imam Ahmad.
Dalam buku Yang Harus Diketahui dari Puasa Syawal oleh Ahmad Zarkasih, Lc juga disampaikan, puasa 6 hari di bulan Syawal tidak harus berurutan. Sebab, ketentuan berurutan atau tatabbu’an 6 hari tidak dinyatakan dalam hadits terkait anjuran puasa Syawal. Karena itu, 6 hari puasa Syawal boleh dikerjakan secara terpisah, yang penting masih di bulan Syawal.
Baca juga: Niat Puasa Sejarah dan Keutamaan Puasa di Hari Arafah 9 Dzulhijjah




















