Headline.co.id (Surakarta) ~ Pemerintah Kota Surakarta bersama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Meresmikan operasional Loko Uap D1410 Buatan Hanomag Hannover, Linden, Jerman, tahun 1921di Halaman Loji Gandrung pada Minggu 16 Februari 2020.
Setelah peresmian, Lokomotif Uap D1410 ini mengangkut rombongan tamu undangan dari Loji Gandrung menuju Stasiun Solo Kota. Lokomotif yang memiliki usia satu abad tersebut dijalankan oleh 7 petugas, yang terdiri dari Subagyo sebagai Masinis, Dinasti sebagai juru api, Suharyanto, Pujiyono, Juari, dan Purwanto sebagai tim pendukung perjalanan kereta api.
Sesampai di Stasiun Solo Kota, Direktur Utama Edi Sukmoro memberikan apresiasi kepada masinis dan crew legend sekaligus ketua tim restorasi lokomotif D1410.

Saat ditemui Headline di Stasiun Purwosari pada Minggu (16/2), Masinis Legend Suhariyanto (71) menyanpaikan ucapan terimakasih kepada Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro.
“Saya mengucapkan terimakasih Kepada Pak Edi Sukmoro karena sudah peduli dengan kereta lama dan mau mendukung reatorasi kereta uap D1410,” Ungkapnya.
Tak hanya itu ia juga menuturkan walaupun Edi Sukmoro orang baru di kereta api, namun kecintaanya kepada kereta api cukup tinggi, tak hanya kereta yang berumur muda tapi juga kereta tua juga dirawat dan dilakukan restorasi.
“Walaupun Pak Dirut Edi Sukmoro itu orang baru tapi kecintaannya terhadap kereta api lama juga sangat tinggi bahkan sampai mau melestarikannya, walaupun itu sulit,” tuturnya.
Pria yang akrab dipangil Hary tersebut menceritakan perjalanan restorasi Lokomotif D1410 yang memakan waktu kurang lebih selama 9 bulan.
Hary Menurutnya hal tersulit dalam melakukan restorasi Lokomotif D1410 ini berada pada bagian pompa dan ketelnya.
Namun, berkat kerja keras dan dukungan dari Kadaop 6 dan Direktur Utama PT KAI semua berhasil dilalui hingga kini lokomotif tersebut diresmikan di halaman Loji Gandrung.

Hary berharap agar generasi muda mampu menumbuhkan rasa cinta serta turut peduli dengan peningalan-peningalan sejarah serta mau peduli untuk melestarikan.
Pria asal Semarang tersebut menuturkan sudah bergelut menjadi masinis kereta api sejak tahun 1971, ia juga telah menjalankan berbagai jenis dan model lokomotif.
“Saya pernah menjalankan berbagai macam jenis kereta, mulai dari kereta uap sampai kereta diesel, kereta diesel mulai dari kereta api cepat biasa hingga kereta api cepat ekspress argo,” Ujarnya di Stasiu Purwosari.
Ia menuturkan, Lebih keren menjalankan kereta uap. Salah satu kesulitan dari menjalankan Kereta uap adalah pada fisiknya yang besar dan masih manual.