Headline.co.id (Jakarta) ~ Di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi, generasi saat ini seringkali terpaku pada tren dan norma-norma yang diikuti oleh lingkaran sosial mereka. Kebiasaan ini, meski mungkin sepele, kerap menjadi cerminan dari sikap seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Namun, ada batasan-batasan yang harus diperhatikan, terutama saat berada di lingkungan formal atau berkomunikasi dengan pihak yang lebih senior.
Baca juga: Buruan Daftar! Ini Beasiswa Kuliah S2 dan S2 di Luar Negeri, Tunjangan Bulanan Hingga 42 Juta
Perasaan FOMO (Fear of Missing Out) dan FOPO (Fear of Other People’s Opinions) adalah dua kecemasan sosial yang umum dialami oleh generasi sekarang, yang membuat mereka merasa perlu menyesuaikan diri dengan kebiasaan kelompoknya. Meski demikian, tidak semua kebiasaan dalam lingkaran sosial cocok diterapkan di setiap situasi. Berikut ini adalah tujuh kebiasaan yang sebaiknya dihindari agar tetap sopan dan profesional, terutama dalam interaksi formal.
- Mengawali Obrolan Virtual dengan “P” Memulai percakapan virtual hanya dengan huruf “P” bukanlah cara yang tepat, terutama saat menghubungi orang yang tidak begitu dekat atau senior. Sebaiknya, gunakan salam yang lebih formal, seperti “Selamat pagi” atau “Assalamu’alaikum.” Sapaan yang baik akan menunjukkan bahwa Anda menghargai waktu dan kenyamanan orang lain.
- Terlalu Sibuk dengan Gadget saat Bertemu Di era digital ini, banyak orang yang tak bisa lepas dari gadget. Namun, ketika sedang berbincang tatap muka, fokuslah pada lawan bicara. Bila ada kebutuhan mendesak yang mengharuskan Anda menggunakan gadget, mintalah izin terlebih dahulu dan segera kembali memperhatikan percakapan. Sikap ini menunjukkan rasa hormat dan profesionalisme dalam bersosialisasi.
- Mengirim Chat di Tengah Malam untuk Obrolan Santai Menghargai waktu istirahat orang lain adalah bagian dari etika komunikasi. Hindari mengirim pesan di atas pukul 22.00 jika pesan tersebut tidak darurat. Hal ini tidak hanya menunjukkan kepedulian, tetapi juga membuat interaksi Anda terasa lebih nyaman dan tidak mengganggu.
- Menelepon Karena Chat Tidak Dibalas, Meski Tidak Mendesak Jika pesan Anda belum dibalas, berilah waktu kepada penerima untuk merespons. Tidak membalas pesan bisa jadi tanda bahwa mereka sedang sibuk atau mungkin butuh waktu untuk merespons dengan baik. Memaksa melalui telepon ketika tidak mendesak bisa terasa mengganggu dan menunjukkan kurangnya rasa empati.
- Bercanda Secara Berlebihan Bercanda memang dapat mencairkan suasana, tetapi harus ada batasannya. Bahkan dengan teman yang sudah akrab, kita tidak selalu tahu suasana hati mereka. Menjaga candaan tetap sopan akan mencegah situasi menjadi canggung atau menyinggung perasaan orang lain.
- Menganggap Remeh Masalah Orang Lain Setiap orang menghadapi masalah yang berbeda-beda, dan tidak ada ukuran pasti seberapa besar masalah tersebut bagi mereka. Menganggap sepele masalah seseorang bisa melukai perasaan mereka, bahkan jika kita sendiri merasa masalah tersebut tampak kecil. Cobalah mendengarkan dengan empati dan menghargai perasaan mereka.
- Meminta Harga Murah Karena Teman Mendukung usaha teman adalah cara yang baik untuk memperkuat hubungan pertemanan. Meminta potongan harga atau fasilitas khusus hanya karena hubungan pertemanan dapat dianggap kurang mendukung dan tidak menghargai kerja keras mereka. Bayar dengan harga yang pantas untuk menunjukkan bahwa Anda mendukung usahanya dengan sungguh-sungguh.
Baca juga: Menghadapi Musim Hujan: Tips Menjaga Kesehatan di Tengah Perubahan Cuaca
Ketujuh kebiasaan ini tampaknya sederhana, tetapi mengubahnya akan memberi dampak besar dalam cara Anda dipandang oleh orang lain. Dengan menjaga etika dalam berinteraksi, terutama di era digital ini, Anda tidak hanya mencerminkan sikap yang profesional, tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan dihormati di lingkungan sosial dan pekerjaan.
Terimakasih telah membaca 7 Kebiasaan yang Sebaiknya Dihindari dalam Berinteraksi di Era Digital Ya Dek Ya semoga bisa bermanfaat dan jangan lupa baca berita lainnya di Headline.co.id atau bisa juga ikuti berita terbaru kami di Chanel WA Headline.
Baca juga: Penurunan Minat Wisatawan di Gunung Bromo Akibat Kenaikan Tarif Masuk