Headline.co.id (Mancanegara) ~ Sedikitnya 20 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel yang menargetkan sebuah sekolah di Gaza Utara. Serangan tersebut merupakan serangan mortir langsung ke sekolah yang telah diubah menjadi kamp darurat bagi para pengungsi di daerah al-Saftawy.
Baca juga: Presiden Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma
Kementerian Kesehatan yang dikendalikan oleh Hamas melaporkan bahwa “20 orang yang mati syahid dan puluhan orang yang terluka tiba di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza setelah serangan langsung terhadap sekolah tersebut.” Beberapa mortir tank dilaporkan jatuh tepat ke sekolah yang menjadi sasaran langsung.
Tidak hanya itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga dilaporkan menyerang konvoi ambulans di luar Rumah Sakit Al Shifa di Gaza. Organisasi Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan bahwa salah satu ambulans mereka terkena “sebuah rudal yang ditembakkan oleh pasukan Israel” hanya beberapa meter dari pintu masuk rumah sakit, menyebabkan kematian 15 orang dan melukai lebih dari 60 orang lainnya.
Baca juga: Pemerintah Indonesia Mengirimkan Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina: Tahap Pertama Sudah Berangkat
Sekretaris Jenderal Organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Antonio Guterres, merasa ngeri dengan serangan tersebut. Dalam pernyataannya, Guterres menggambarkan pemandangan mengerikan di luar rumah sakit Al Shifa dengan jasad-jasad yang berserakan di jalanan dan ambulans yang rusak.
Sambil bersikeras bahwa dia tidak melupakan serangan teror yang dilakukan oleh Hamas di Israel, Guterres menekankan pentingnya menghentikan kekerasan dan perlindungan warga sipil di Gaza.
Baca juga: Bencana Gempa NTT Membuat BNPB Serahkan Dana dan Bantuan Darurat ke Kabupaten Kupang
Militer Israel berdalih bahwa serangan udara mereka bertujuan untuk menghantam ambulans yang “diidentifikasi oleh pasukan sebagai digunakan oleh sel Hamas di dekat posisi mereka di zona pertempuran.”
Situasi ini semakin memperburuk ketegangan di wilayah Gaza dan menyoroti urgensi untuk mencari solusi damai dalam konflik yang berlarut-larut.
Baca juga: BNPB Lakukan Uji Coba Instrumen Kuesioner untuk Monitoring dan Evaluasi Pooling Fund Pascabencana