Headline.co.id, Pekanbaru ~ Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan oleh pemerintah telah memberikan dampak positif bagi siswa dan keluarga di Pekanbaru. Program ini tidak hanya memastikan anak-anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, tetapi juga membantu meringankan beban ekonomi keluarga, menciptakan suasana kebersamaan di sekolah, dan meningkatkan semangat belajar siswa.
Di Pekanbaru, banyak orang tua merasa lega karena anak-anak mereka kini mendapatkan makanan bergizi setiap hari di sekolah. Susi Lawati, orang tua dari Raziq Hanan, siswa SDN 122 Pekanbaru, mengungkapkan bahwa program MBG sangat membantu keluarganya. “Dulu saya harus memikirkan lauk yang murah tapi tetap bergizi. Sekarang alhamdulillah, kami sangat terbantu. Tidak perlu lagi bawa bekal, jadi pengeluaran dapur bisa berkurang,” ujarnya pada Selasa (2/12/2025).
Sebelum adanya program MBG, Susi menghabiskan hingga Rp20.000 per hari untuk bekal anaknya. Kini, anggaran tersebut dapat dialihkan untuk kebutuhan rumah tangga lainnya. Yang lebih penting, ia merasa tenang karena gizi anaknya terpenuhi secara rutin.
Vella Septita, orang tua dari Aufa Rauf, murid kelas dua SDN 122, awalnya sempat ragu dengan program ini. Namun, setelah melihat pelaksanaannya di sekolah, ia merasa puas. “Betul-betul gratis, lengkap, dan bergizi. Aufa jadi lebih semangat sekolah dan tidak pernah melewatkan jam makan. Kami sebagai orang tua merasa lega,” jelasnya. Vella mencatat bahwa keluarganya bisa menghemat lebih dari Rp500 ribu per bulan. Ia juga menilai bahwa program MBG menciptakan suasana kesetaraan di sekolah.
Dampak positif juga dirasakan oleh siswa di jenjang yang lebih tinggi. Daffa Mahendra, pelajar SMAN 11 Pekanbaru, menyatakan bahwa program MBG telah mengubah kebiasaannya yang sering melewatkan makan. “Sekarang saya bisa makan layak setiap hari. Ada lauk, sayur, buah, bahkan susu. Badan lebih bertenaga dan fokus belajar meningkat,” katanya. Daffa merasa bangga menjadi bagian dari generasi yang diperhatikan oleh pemerintah dan percaya bahwa siswa yang cukup makan akan tumbuh menjadi pemuda yang sehat dan produktif.
Guru Pendidikan Agama Islam di SDN 122 Pekanbaru, Teti Herliza, menambahkan bahwa perilaku siswa juga berubah sejak program ini berjalan. Anak-anak lebih tenang dan aktif saat belajar karena tidak lagi mengeluh lapar. “Di kelas, mereka lebih fokus. Di rumah, orang tua juga lebih tenang karena tahu anaknya mendapatkan asupan gizi seimbang,” pungkasnya.





















