Headline.co.id, Jakarta ~ Kementerian Sosial (Kemensos) berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur digital dan sumber daya manusia di 166 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia. Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan hal ini dalam keterangan resmi pada Senin, 24 November 2025. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat layanan pendidikan dan pendampingan siswa.
Menurut Saifullah Yusuf, perangkat seperti laptop dan perlengkapan operasional lainnya akan disediakan untuk mendukung proses input data, pengelolaan asrama, dan pembelajaran yang lebih efektif. “Misalnya laptop ataupun komputer untuk operator, Insya Allah, nanti akan dilengkapi perangkat yang dibutuhkan oleh para operator secara bertahap,” ujar Saifullah Yusuf.
Kemensos juga menyelenggarakan Pelatihan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) bagi operator Sekolah Rakyat, serta pelatihan pengaduan dan pengelolaan asrama bagi wali asuh dan wali asrama. Saat ini, terdapat 526 operator, wali asuh, atau wali asrama yang bertugas di 166 titik Sekolah Rakyat di Indonesia.
Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menegaskan bahwa pemenuhan perangkat, pelatihan, dan dukungan operasional ini merupakan bagian dari komitmen Kemensos untuk memastikan Sekolah Rakyat beroperasi secara efektif dan akuntabel. Berdasarkan data Kemensos, 166 Sekolah Rakyat rintisan ini dibangun pada tahun 2025 dengan kapasitas hampir 16 ribu siswa, didukung oleh 2.400 guru dan lebih dari 4.000 tenaga kependidikan di jenjang SD, SMP, dan SMA atau sederajat.
Kemensos menargetkan seluruh Sekolah Rakyat dilengkapi dengan fasilitas teknologi pembelajaran modern, termasuk papan interaktif digital (IFP), laptop dengan akses jaringan internet, serta seragam khusus bagi siswa, guru, dan wali asrama sebelum akhir 2025. Pada tahap awal, 166 sekolah rakyat rintisan ini masih memanfaatkan fasilitas milik Kemensos, Balai Latihan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), dan fasilitas milik pemerintah daerah.





















