Headline.co.id, Banyumas ~ Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN) Ossy Dermawan menekankan pentingnya sinergi Kementerian ATR/BPN dan TNI Angkatan Darat (AD) dalam menjaga tanah negara yang memiliki nilai strategis bagi pertahanan nasional. Hal ini disampaikan Ossy saat menjadi pembicara dalam Apel Komandan Satuan Komando Kewilayahan (Dansatkowil) Terpusat TA 2025 di Banyumas, Kamis (13/11/2025).
Ossy menegaskan bahwa penguasaan negara atas tanah tidak hanya terkait dengan administrasi pertanahan, tetapi juga menyangkut aspek kedaulatan dan keamanan nasional. Ia menilai kerja sama ATR/BPN dan TNI AD perlu terus diperkuat, terutama dalam penertiban aset, pengamanan ruang, dan pencegahan penyalahgunaan tanah negara. “Kami berharap kerja sama ATR/BPN dan TNI AD bukan hanya dalam menertibkan aset, tetapi memastikan seluruh tanah dan ruang di wilayah daratan Indonesia benar-benar dikuasai dan dilindungi oleh negara,” ujar Ossy dalam siaran pers yang diterima .
Dalam paparannya, Wamen Ossy menjelaskan bahwa ATR/BPN mengemban tiga mandat penting yang beririsan langsung dengan kepentingan pertahanan negara. Pertama, menegakkan kepastian hukum atas tanah negara, termasuk tanah milik TNI yang harus tertib administrasi dan terlindungi dari klaim pihak lain. Kedua, menjaga keterpaduan ruang nasional dengan mengatur kesesuaian dan keseimbangan ruang pertahanan dengan ruang pembangunan lainnya. Ketiga, menjadi mediator dan fasilitator penyelesaian sengketa agraria, baik masyarakat, pemerintah daerah, maupun antarinstansi.
Ossy menambahkan bahwa persoalan tumpang tindih pemanfaatan ruang dan lemahnya perlindungan aset negara masih ditemukan di berbagai daerah. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi sistematis ATR/BPN dan TNI AD untuk pemetaan, penertiban, hingga pengawasan lapangan. Menurutnya, TNI AD memiliki peran strategis yang tidak tergantikan dalam menjaga integritas tanah air. Selain sebagai pengguna aset negara, TNI AD memiliki kapasitas operasional untuk memantau, mengawasi, dan menjaga ruang fisik wilayah Indonesia dari upaya penyalahgunaan.
“Melalui pembinaan teritorial dan komunikasi sosial, TNI AD bisa membantu ATR/BPN memberikan edukasi kepada masyarakat terkait kepastian hak atas tanah, batas tanah yang jelas, dan pentingnya tertib hukum agraria,” ujarnya. Ossy menegaskan bahwa dukungan TNI AD sangat penting terutama pada daerah-daerah yang memiliki potensi kerawanan pertanahan, termasuk wilayah strategis pertahanan, kawasan perbatasan, dan daerah perkembangan ekonomi baru.
Apel Dansatkowil 2025 di Banyumas juga dihadiri Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, para pejabat utama Markas Besar Angkatan Darat, serta seluruh Dansatkowil dari berbagai wilayah Indonesia. Kehadiran jajaran komando wilayah ini dinilai strategis mengingat mereka berperan langsung dalam pengawasan wilayah dan interaksi dengan masyarakat. Wamen ATR/Waka BPN hadir didampingi Tenaga Ahli Bidang Percepatan Penyelesaian Isu Strategis Hendri Teja serta Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Banyumas Sri Rejeki untuk memastikan sinergi lintas lembaga berjalan optimal hingga tingkat daerah.
Di akhir kegiatan, Ossy menegaskan kembali komitmen ATR/BPN dalam mendukung upaya TNI AD menjaga aset negara serta memperkuat tata kelola pertanahan yang berkeadilan dan berpihak pada kedaulatan nasional. “Sinergi ini penting demi kepastian ruang bagi pertahanan negara. Dengan kolaborasi yang kuat, tanah negara dapat dikelola, diamankan, dan dimanfaatkan secara tepat,” tegasnya.




















