Mutiara Headline
banner 325x300
Kirim Berita Suara Pembaca
BeritaPendidikan

Kumpulan Puisi Corona dan Pantun Tentang Covid-19

452
×

Kumpulan Puisi Corona dan Pantun Tentang Covid-19

Share this article
Belajar Pantun dan Puisi tentang Virus Corona
Belajar Pantun dan Puisi tentang Virus Corona.

Kumpulan Puisi Corona dan Pantun Tentang Covid-19 ~ Headline.co.id. Seperti yang kita ketahui bahwa virus corona sudah menyebar hingga ke seluruh dunia, salah satunya adalah negara kita tercinta di Indonesia.

baca juga: Tanya Veronika, Bot Pintar Telkomsel Siap Jadi Asisten Virtual

Virus corona hadir pertama kali di negara china pada awal Desember 2019 lalu, dan hingga saat ini penyebarannya masih banyak terjadi di hampir seluruh dunia. Hal ini menjadikan inspirasi beberapa puisi dan juga pantun tentang virus corona.

Bagi yang belum tau puisi mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama. hal tersebut menurut Rachmat Djoko Pradopo dalam Pengkajian Puisi (1990).

Kumpulan Puisi Corona dan Pantun Tentang Covid-19

nah bagi kalian yang sedang mencari berikut ini adalah Puisi tentang virus corona:

Belajar Sabar

Kubuka jendela rumah
Pak becak pulang dari terminal
Seharian di sana membuatnya lelah
Tak ada yang menumpang barang seorang

Kubuka pintu rumah
Bu mlijo menawarkan sayur
Pasar sudah tutup selama tiga bulan
Dagangannya tak laku barang seikat

Kunyalakan lampu rumah
Tetangga sebelah meyapa
Ia baru saja memperingati 100 hari kepergian anaknya
Seorang dokter muda kebanggaan kampung kami

Tetiba kantong-kantong bansos datang
Bersama senyum ramah
Bersama kamera
Mereka meminta kami untuk sabar
Sambil diam-diam mencuri beras di lumbung kami yang kosong

Baca juga:Mengenal Lebih Dekat Berbagai Macam Tarian Khas Jawa Timur, Apa Saja?

Pahlawan Pandemi

Mereka bekerja baik siang maupun malam
Menyimpan lelah dalam-dalam

Mereka tak bisa berkumpul bersama keluarga
Demi menyelamatkan banyak raga

Mereka satu per satu gugur
Namun semangatnya tak pernah luntur

Mereka berkorban susah payah
Kita bantu dengan tetap di rumah

Sampai Nanti

Bosan ku menatap layar
Menatap wajah digital
Menyapa tanpa raga

Tak bisa ke taman
Bertemu dengan teman

Keluhku seketika tak bermakna
Semua sedang berusaha
Untuk tetap hidup dan ada

Bila tiba saatnya nanti
Bila pagebluk berhenti

Kan ku peluk teman-temanku
Kupeluk melepas rasa rindu
Sampai nanti, hilang duka sendu

Menyengsengsarakan Rakyat

Ia datang 2019
Mereka menyepelekan

Dihadapi dengan lelucon garing
Dengan nasi kucing
Dengan kalung sakti
Dengan birokrasi berbelit
Dengan doa qunut
Dengan diskon wisata
Dengan taman komodo
Dengan tes berbayar
Dengan vaksin berbayar
Dengan data palsu
Dengan pilkada
Dengan omnibus
Dengan menyengserakan, menyeserakan, menyengsengsarakan rakyat
Saya ulangi ya biar gak diketawain

Ia datang 2019
Mereka menyepelekan

Ia datang, tapi tak tahu kapan pergi
Dan kita masih menunggu
Bergilir menuju liang lahat yang kian sempit

Baca juga: Tanya Veronika, Bot Pintar Telkomsel Siap Jadi Asisten Virtual

Sementara Berikut ini adalah Pantun tentang Virus Corona:

Pantun tentang virus corona dikutip dari buku ‘KEHILANGAN’ karya Zaniza

Sungguhlah kencang kuda berlari
Kuda berlari memakai pelana
Dokter bekerja korbankan diri
Demi menolong pasien Corona

Ikan teri besar kepala
Kepala dibuang menjadi sampah
Corona semakin merajalela
Mari berdiam diri di rumah

Naik ke puncak gunung dengan teman
Di gunung banyak tumbuh pohon Cendana
Kita hindari sementara berjabat tangan
Berjabat tangan membawa virus corona

Di Bengkulu ada bunga Raflesia
Bunga tumbuh di dalam hutan
Virus Corona melanda dunia
Mari hindari jaga kesehatan

Di muara Padang banyak buaya
Buaya timbul manusia lari
Virus Corona sungguh berbahaya
Mari bersama menjaga diri

Ikan asin ikan sepat
Ikan digoreng bersama ceker
Virus corona menyebar cepat
Mari biasakan memakai masker

Baca juga: Harga Gabah dan Beras Tak Manusiawi, Petani di OKU Timur Menjerit

Pasang Iklan diliput Media

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *