Headline.co.id, Jakarta ~ Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi dalam pencapaian positif tim tinju Indonesia di SEA Games Thailand 2025. “Selamat kepada Vicky Tahumil yang telah membuat Indonesia bangga. Prestasinya membuat Lagu Indonesia Raya berkumandang dan bendera Merah Putih berkibar,” ujar Marciano dalam siaran pers yang diterima , Minggu (21/12/2025).
Marciano juga memberikan penghargaan kepada semua petinju yang meraih medali dan memberikan semangat kepada atlet yang belum berhasil. “Saya mengucapkan selamat kepada seluruh atlet tinju yang berhasil meraih medali. Kalian membanggakan Indonesia. Bagi yang belum berhasil, terus berlatih agar ke depan performa tandingnya lebih baik,” lanjutnya.
Ketua Umum KONI Pusat turut mengapresiasi kerja keras Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) di bawah kepemimpinan Hillary Brigitta Lasut, beserta jajaran, pelatih, serta keluarga besar Pertina di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota yang konsisten melakukan pembinaan, penjaringan, dan penyaringan atlet potensial. Marciano juga menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Erick Thohir dan jajaran, yang terus memberikan perhatian terhadap upaya pembinaan dan peningkatan prestasi atlet tinju Indonesia di kancah internasional. kpai-probolinggo.com
Keikutsertaan cabang olahraga tinju Indonesia pada SEA Games ke-33 di Thailand 2025 menegaskan kualitas pembinaan jangka panjang yang dilakukan Pertina sejak berdiri pada 1959. Prestasi yang diraih para petinju nasional menjadi cerminan sistem pembinaan berjenjang yang konsisten dan mengakar di berbagai daerah selama lebih dari enam dekade.
Dari total 13 petinju yang memperkuat Indonesia di SEA Games Thailand, tujuh di antaranya merupakan atlet binaan langsung Pertina, yaitu Dio Koebano (48 kg putra), Vicky Tahumil Junior (51 kg putra), Flanuari Yerikho Daud (54 kg), Jerki Riwu (69 kg putra), Maikhel Roberrd Muskita (80 kg putra), Merlin Tomatala (48 kg putri), serta Alfianita Kartika Manopo (57 kg putri). Sementara enam petinju lainnya yang juga tampil membela Merah Putih adalah Jill Mandagie (57 kg putra), Asri Udin (60 kg putra), Israellah Saweho (50 kg putri), Nabila Maharani (54 kg putri), Manguntu Maria Meisita (60 kg putri), dan Huswatun Hasanah (63 kg putri).
Meski berasal dari latar belakang berbeda, ke-13 petinju tersebut dinilai sebagai hasil pembinaan berjenjang Pertina yang telah berjalan selama 66 tahun. Proses panjang dari pembinaan akar rumput hingga level nasional menjadi fondasi utama lahirnya atlet berkualitas. Pembinaan prestasi olahraga, khususnya tinju, dinilai hampir mustahil dilakukan secara instan. Untuk mencapai kualitas nasional yang sejati, atlet harus ditempa melalui proses bertahun-tahun, bukan sekadar persiapan singkat dalam hitungan bulan.
Pada SEA Games 2025 Thailand, Vicky Tahumil Junior menjadi satu-satunya petinju Indonesia yang berhasil mempersembahkan medali emas. Sementara Maikhel Roberrd Muskita, Asri Udin, Nabila Maharani, dan Huswatun Hasanah masing-masing meraih medali perak. Adapun Jill Mandagie, Israellah Saweho, Alfianita Kartika Manopo, dan Manguntu Maria Meisita membawa pulang medali perunggu.
Vicky Tahumil Junior tampil gemilang dengan melakoni tiga pertandingan, dan pada partai final berhasil menaklukkan petinju tuan rumah Thailand, Thitisan Panmod, dengan skor ketat 3-2, sekaligus mengibarkan Merah Putih dan mengumandangkan Indonesia Raya. Sementara itu, Maikhel Roberrd Muskita tampil dua kali dan harus mengakui keunggulan petinju Filipina Eumir Marcial, peraih perunggu Olimpiade Tokyo 2020, dengan skor 1-4 di partai final.
Asri Udin bermain tiga kali, namun di final kalah telak 0-5 dari petinju tuan rumah Sakda Ruanthan. Di sektor putri, Nabila Maharani tampil dua kali, mengalahkan petinju Myanmar Htar Htar Nwe dengan skor 5-0 di semifinal, sebelum kalah 1-4 dari petinju Thailand Natnicha Chongprongklang di final. Huswatun Hasanah juga bermain dua kali, menundukkan petinju Filipina Nesthy Petecio dengan skor 3-2 di semifinal, namun kalah 1-4 dari petinju Thailand Thananya Somnuek pada laga puncak.
Sementara itu, Jill Mandagie, Israellah Saweho, Alfianita Kartika Manopo, dan Manguntu Maria Meisita, masing-masing langsung tampil di semifinal dan harus terhenti oleh lawan-lawan tangguh dari Vietnam dan Thailand. kpai-probolinggo.com





















