Headline.co.id, Jakarta ~ Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) memperkuat jaringan kemitraan nasional guna menghadapi tantangan literasi digital yang semakin kompleks di Indonesia. Melalui kolaborasi dengan 35 mitra strategis dari berbagai sektor, termasuk organisasi masyarakat, perguruan tinggi, industri, dan komunitas akar rumput, Kemkomdigi menegaskan pentingnya kolaborasi ekosistem yang luas dan berkelanjutan untuk meningkatkan literasi digital.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyatakan bahwa kerja sama ini sangat mendesak mengingat tantangan literasi digital yang semakin rumit di era perkembangan teknologi yang pesat. “Literasi digital adalah PR besar. Menjangkau 220 juta pengguna internet tidak mungkin dilakukan pemerintah sendirian. Karena itu, kami membutuhkan mitra-mitra strategis yang menjadi perpanjangan tangan untuk memperluas edukasi digital di masyarakat,” ujar Meutya dalam sambutannya pada acara penandatanganan MoU BPSDM Komdigi dengan 35 Mitra Strategis di Jakarta, Jumat (21/11/2025).
Meutya menambahkan bahwa kolaborasi ini menjadi fondasi penting untuk membangun infrastruktur digital yang tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada aspek manusianya. “Talenta digital adalah infrastruktur utama dan literasi digital adalah pelengkapnya. Karena itu, langkah serentak dengan 35 mitra hari ini kita lakukan secara masif agar dampaknya meluas,” tegasnya.
Pada tahun 2025, Indeks Masyarakat Digital di Indonesia telah mencapai 44,43 poin, meningkat dari tahun sebelumnya yang berada di angka 43,34 poin. Menkomdigi Meutya pun menilai angka tersebut masih dapat ditingkatkan lebih tinggi lagi dengan kolaborasi bersama para mitra strategis. “Menurut saya ini masih bisa kita tingkatkan lebih jauh lagi, terutama karena kita sudah punya mitra yang cukup banyak untuk menaikkan Indeks Masyarakat Digital Indonesia,” tuturnya.
Penandatanganan MoU ini bukan sekadar seremoni, tetapi pernyataan komitmen bersama bahwa masa depan ekosistem digital Indonesia dibangun melalui kolaborasi lintas sektor. “Ini adalah gerbang menuju kerja nyata yang lebih luas, lebih inklusif, dan lebih berdampak. Kita ingin seluruh warga negara dapat berpartisipasi di ruang digital secara aman, produktif, dan beretika,” ucap Menkomdigi.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Komdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto, menjelaskan bahwa penandatanganan MoU ini lahir dari kesadaran bahwa pemerintah tidak memiliki semua kapasitas untuk membangun talenta digital secara menyeluruh. Banyak keahlian seperti inovasi modul, teknologi pembelajaran, pendekatan komunitas, dan kapasitas pelatihan, berada di tangan para mitra. “Ruang digital bergerak jauh lebih cepat daripada siklus regulasi. Karena itu kita membutuhkan mekanisme co-creation dengan para mitra, sehingga solusi literasi digital dapat terus beradaptasi dengan perubahan teknologi dan risiko siber,” ujar Bonifasius.


















