Headline.co.id, Jakarta ~ Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan target bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menemukan lebih dari 70 ribu kasus tuberkulosis (TBC) pada tahun 2025. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengungkapkan hal ini setelah bertemu dengan Wakil Menteri Kesehatan, Benjamin Paulus Octavianus, di Balai Kota Jakarta pada Kamis, 13 November 2025. Target ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk mengeliminasi TBC di Indonesia pada tahun 2030.
Saat ini, Pemprov DKI Jakarta telah berhasil menemukan sekitar 49 ribu kasus TBC, di mana lebih dari 90 persen pasien sudah memulai pengobatan. “Kami terus mencari setidaknya sampai 70 ribu itu semuanya ketemu. Dan dari 49 ribu yang sudah ketemu, 90 persen lebih di antaranya sudah memulai pengobatan,” jelas Ani Ruspitawati. Penemuan kasus secara dini dianggap penting untuk memutus rantai penularan dan menekan jumlah penderita baru.
Wakil Menteri Kesehatan, Benjamin Paulus Octavianus, menyatakan bahwa pemerintah sedang menyiapkan revisi Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC. Revisi ini akan memperluas keterlibatan lembaga dari 15 menjadi 35 kementerian dan badan, termasuk TNI dan Polri, untuk penanganan yang lebih komprehensif. Indonesia saat ini berada di peringkat kedua dunia dalam jumlah kasus TBC, menyumbang sekitar 10 persen dari total kasus global.
Pada tahun ini, jumlah kasus TBC di Indonesia mencapai 1,09 juta, dengan lebih dari 700 ribu pasien telah menjalani pengobatan. Benjamin menegaskan bahwa meningkatnya temuan kasus bukan berarti situasi memburuk, melainkan menunjukkan bahwa deteksi dini semakin baik. “Kalau kasusnya ditemukan, itu justru bagus karena bisa diobati. Yang bahaya itu, kalau tidak ditemukan dan menular di tengah masyarakat,” ujarnya.
Pemerintah menargetkan seluruh kasus TBC di Indonesia dapat ditemukan dan diobati pada tahun 2030. DKI Jakarta menjadi salah satu daerah prioritas karena memiliki sistem layanan kesehatan yang memadai dan jumlah tenaga medis yang besar. “DKI ini enak, kotanya jelas, dokter banyak, perawat banyak. Beliau siap mendukung, sudah ada pasukan putih, pasukan putih ada, kader ada. Ini tinggal kita, makin menguatkan sama pencatatan pelaporan,” tambah Benjamin.




















