Headline.co.id, Jakarta ~ PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Group melaporkan kinerja positif dari Januari hingga Oktober 2025. Selama periode tersebut, jumlah pelanggan mencapai 413,86 juta orang, meningkat 8,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatat 382,67 juta pelanggan.
Peningkatan ini menegaskan peran penting KAI Group dalam memperkuat mobilitas nasional dan mendukung kegiatan ekonomi, serta memberikan manfaat langsung bagi masyarakat di berbagai daerah. Anne Purba, Vice President Public Relations KAI, menyatakan bahwa peningkatan ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan publik terhadap transportasi berbasis rel.
“Setiap perjalanan kereta api memiliki dampak ekonomi yang luas, mulai dari mempermudah mobilitas pekerja, meningkatkan arus logistik, hingga menggerakkan sektor pariwisata dan UMKM di sekitar jalur kereta api,” ujar Anne dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (11/11/2025).
KAI Commuter mencatat 329,37 juta pelanggan, meningkat 6,35 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Layanan ini menjadi penopang utama mobilitas harian masyarakat di kawasan Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Dengan waktu tempuh yang efisien dan harga terjangkau, KAI Commuter berkontribusi mengurangi kemacetan dan emisi kendaraan pribadi, sekaligus mendorong produktivitas perkotaan.
Layanan kereta jarak jauh dan lokal juga menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan 45,81 juta pelanggan, naik 7,12 persen. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan minat masyarakat untuk beralih ke transportasi publik yang aman, tepat waktu, dan nyaman, serta memperkuat konektivitas antarkota yang mendorong sektor perdagangan dan pariwisata daerah.
LRT Jabodebek mencatat 23,55 juta pelanggan, melonjak 39,69 persen, menjadi moda transportasi perkotaan dengan pertumbuhan tertinggi kedua. Keberadaan LRT memperkuat integrasi transportasi di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, mempermudah mobilitas masyarakat metropolitan dan mempercepat aktivitas ekonomi di pusat bisnis maupun kawasan perumahan.
Sementara itu, KA Bandara melayani 5,79 juta pelanggan, meningkat 24,11 persen. Layanan unggulan seperti KA Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) dan KA Srilelawangsa di Medan dinilai efisien dan terkoneksi langsung ke pusat kota, sehingga mendukung sektor pariwisata dan investasi di berbagai wilayah.
Pertumbuhan juga tercatat di luar Pulau Jawa. KA Makassar–Parepare melayani 256.961 pelanggan, naik 10,64 persen, menjadi simbol kemajuan transportasi rel di kawasan timur Indonesia. Sementara LRT Sumatra Selatan mencatat 3,79 juta pelanggan, meningkat 7,44 persen, berperan penting dalam mobilitas harian masyarakat Palembang dengan menghubungkan pusat kota dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.
KAI Wisata mencatat peningkatan tertinggi, naik 57,53 persen dengan total 191.865 pelanggan. Produk unggulan seperti Kereta Panoramic, Kereta Wisata, dan Kereta Istimewa berhasil menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara, sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi destinasi wisata.
Adapun kereta berkecepatan tinggi Whoosh yang dikelola KCIC mencatat 5,1 juta pelanggan, meningkat 6,3 persen. Layanan ini mempercepat konektivitas Jakarta–Bandung, memotong waktu tempuh, dan mendorong pertumbuhan ekonomi kedua kota.
“Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa transportasi berbasis rel terus menjadi urat nadi pembangunan nasional. KAI Group akan terus berinovasi untuk menghadirkan layanan yang semakin terintegrasi, inklusif, dan berdampak bagi masyarakat serta perekonomian Indonesia,” tutup Anne.

















