Headline.co.id, Sleman ~ Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) telah memberikan dukungan berupa akses internet berkecepatan 100 Mbps kepada Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 20 Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Bantuan ini merupakan bagian dari upaya transformasi pendidikan berbasis digital di sekolah rakyat. Kepala SRMA 20 Sleman, Reti Sudarsih, menyatakan bahwa jaringan internet telah dipasang di sekitar ruang kelas dan digunakan untuk mendukung proses pembelajaran digital, seperti penggunaan smartboard dan laptop. “Dengan internet dari Komdigi, proses belajar menjadi lebih menarik dan interaktif. Anak-anak dapat mengakses media pembelajaran digital secara langsung,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).
Bantuan serupa juga diberikan kepada SRMA 19 Bantul dengan kecepatan internet mencapai 200 Mbps. Kedua sekolah ini sedang mempersiapkan implementasi Learning Management System (LMS) yang mengacu pada sekolah unggulan berbasis boarding di Yogyakarta. “Kami ingin semua guru dan siswa terbiasa dengan ekosistem digital. Ini untuk mendukung peningkatan kualitas belajar serta peluang siswa masuk perguruan tinggi, baik dalam maupun luar negeri,” tambah Reti.
Saat ini, meskipun LMS belum aktif sepenuhnya, berbagai kegiatan sekolah sudah memanfaatkan jaringan internet, lain penugasan berbasis video, unggah tugas digital, penggunaan smartboard, literasi digital, dan pelaporan bacaan mingguan. Beberapa siswa meminjam perangkat dari wali asrama untuk menyelesaikan tugas digital secara kolektif. Literasi digital juga diperkuat dengan mendorong siswa membaca dan melaporkan buku setiap minggu. “Kami kombinasikan pembelajaran digital dan literasi cetak untuk membangun karakter dan wawasan siswa secara seimbang,” ungkap Reti.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Ekosistem Media Direktorat Komunikasi Publik dan Media (KPM) Kemkomdigi, Farida Dewi Maharani, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto dalam membuka akses pendidikan setara dan berkualitas. “Presiden ingin memastikan bahwa sekolah rakyat benar-benar menjadi jembatan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu untuk mendapat pendidikan layak. Bukan hanya dari sisi kognitif, tetapi juga pembentukan karakter,” tegas Farida.
Ia menekankan bahwa transformasi digital di sekolah rakyat bertujuan memberikan pengalaman belajar setara dengan sekolah swasta unggulan. “Kami ingin menunjukkan bahwa sekolah gratis pun bisa memiliki fasilitas dan kurikulum yang baik. Ini bagian dari strategi memutus mata rantai kemiskinan lewat pendidikan berkualitas,” tambahnya.
Sebelumnya, Dirjen Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komdigi, Fifi Aleyda Yahya, menambahkan bahwa infrastruktur digital merupakan landasan utama bagi pemerataan pendidikan. “Komitmen kami adalah menyediakan internet berkualitas untuk menunjang proses belajar-mengajar di sekolah rakyat. Ini juga wujud keterbukaan informasi publik sebagai bagian dari tugas Komdigi,” ujarnya. Program ini sekaligus menjadi sarana membangun SDM unggul dan berkarakter, serta mendukung agenda nasional menuju Indonesia Emas 2045 melalui pendidikan yang inklusif dan adaptif.





















