Headline.co.id (Bandung) ~ Setelah 11 tahun vakum, Pasar Seni ITB 2025 kembali digelar dengan semangat baru di Kampus ITB Ganesha, Bandung, Minggu (19/10/2025). Acara yang dihadiri langsung oleh Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana itu menjadi ajang kolaborasi lintas generasi yang memperkuat diplomasi budaya dan promosi pariwisata berbasis kreativitas.
Baca juga: Satu Tahun Kabinet Merah Putih, Sektor Pariwisata Tumbuh Pesat dan Jadi Penggerak Ekonomi Rakyat
Dalam sambutannya, Menteri Pariwisata Widiyanti menegaskan bahwa penyelenggaraan Pasar Seni ITB tidak hanya menghadirkan karya seni, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan budaya dan semangat kreatif bangsa. “Pasar Seni ITB adalah ruang yang menampilkan ekspresi, kolaborasi, dan inovasi sebagaimana ciri khas Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB,” ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga memberikan pengalaman wisata berbasis budaya dan komunitas yang menjadi bagian dari konsep sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan. “Kegiatan seperti ini membuka peluang bagi wisatawan untuk menikmati kekayaan seni sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar,” tutur Menteri Widiyanti.
Sejalan dengan Program Event by Indonesia
Pasar Seni ITB 2025, yang diinisiasi oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, dinilai sejalan dengan salah satu program unggulan Kementerian Pariwisata, yakni Event by Indonesia. Program ini bertujuan mendukung berbagai karya anak bangsa yang memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia.
Baca juga: DLH Bandung Kumpulkan 21 Meter Kubik Sampah Selama Asia Africa Festival 2025
“Pasar Seni ITB sangat relevan dengan program tersebut karena mampu memperkuat citra budaya Indonesia, menarik wisatawan, serta menggerakkan ekonomi lokal melalui keterlibatan UMKM, pengrajin, pelaku kuliner, dan seniman,” jelas Menteri Widiyanti.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi wujud nyata diplomasi budaya yang berbasis ekspresi dan kolaborasi lintas sektor. “Melalui eksposur yang luas, Pasar Seni ITB dapat berkontribusi dalam memperkuat nation branding Indonesia di tingkat global,” tambahnya.
Donasi Lukisan untuk Dana Abadi ITB
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Widiyanti bersama ibundanya, Kartini Basuki, turut mendonasikan sebuah lukisan berjudul “Sukulen” karya sang ibunda. Lukisan tersebut akan dilelang bersama karya milik Soesilo Bambang Yudhoyono dan Nyoman Nuarta, dengan hasil lelang disalurkan untuk Dana Abadi ITB yang membantu mahasiswa berprestasi dan kurang mampu.
Lukisan “Sukulen” menggambarkan tanaman yang tumbuh di batang pohon tua kering sebagai simbol keteguhan hidup dan keindahan yang tak lekang oleh waktu. “Karya ini mengandung pesan keteguhan hidup di tengah perubahan, sebagaimana semangat bangsa kita untuk terus tumbuh di segala kondisi,” kata Menteri Widiyanti menjelaskan makna lukisan tersebut.
Bandung, Kota Sejuta Ide
Menutup sambutannya, Menteri Pariwisata Widiyanti mengajak masyarakat untuk terus menghidupkan semangat kreatif sebagai kekuatan bangsa. “Dari Bandung, kota sejuta ide, kita buktikan bahwa kreativitas bukan sekadar gaya hidup, melainkan kekuatan yang menggerakkan bangsa. Mari rawat ruang pertemuan antara seni, budaya, dan pariwisata agar Indonesia selalu menjadi panggung bagi karya dan harapan,” ungkapnya.
Dukungan dari Tokoh dan Pemerintah
Acara tersebut turut dihadiri oleh Wali Kota Bandung Muhammad Farhan dan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif Yovie Widiyanto. Selain itu, hadir pula jajaran pejabat Kementerian Pariwisata, antara lain Deputi Bidang Industri dan Investasi Rizki Handayani, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Martini Mohamad Paham, serta Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan (Events) Vinsensius Jemadu.
Baca juga: Tragis, Kakek di Sleman Ditemukan Meninggal Gantung Diri di Kandang Ayam Belakang Rumah
Ikon Budaya yang Kembali Hidup
Pasar Seni ITB pertama kali diadakan pada tahun 1972 dan sejak itu dikenal sebagai ikon budaya yang mempertemukan seniman, desainer, akademisi, pelajar, serta masyarakat umum dalam satu perayaan besar seni dan kreativitas. Kembalinya ajang ini setelah lebih dari satu dekade vakum menjadi momentum penting kebangkitan tradisi seni ITB.
Dengan konsep “Laju Temu Laku”, Pasar Seni ITB 2025 bukan hanya menjadi ajang pameran karya seni, tetapi juga menjadi ruang interaksi antara kreativitas, inovasi, dan nilai-nilai budaya Indonesia. Kegiatan ini diharapkan dapat terus tumbuh menjadi festival seni nasional yang berkontribusi terhadap promosi pariwisata berbasis komunitas dan budaya lokal.
Baca juga: Presiden Prabowo Soroti Kerakusan Ekonomi dan Tambang Ilegal: “Harta dari Rakyat Adalah Haram”


















