Headline.co.id (Jakarta) ~ Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan tragedi meninggalnya balita di Sukabumi harus menjadi alarm nasional yang memicu gerakan bersama. Hal itu ia sampaikan saat memimpin Rapat Tingkat Menteri membahas penanganan penyakit dan peningkatan kualitas kesehatan balita di Jakarta, Jumat (22/8/2025). Pemerintah, kata Pratikno, wajib bergerak cepat untuk mencegah kasus serupa terulang di masa mendatang.
Baca juga: Guru Antusias Sambut Program Sekolah Rakyat Prabowo, Dinilai Bisa Putus Rantai Kemiskinan
Pratikno menyebut keselamatan anak merupakan prioritas utama dan kehilangan satu nyawa anak adalah kerugian yang tak ternilai. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya intervensi sejak dini, tidak hanya melalui pelayanan medis, tetapi juga mencakup sanitasi, gizi, literasi keluarga, perumahan layak, hingga perlindungan sosial.
“Alarm ini harus kita jawab dengan aksi nyata. Pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah perbaikan, mulai dari penyusunan ulang SOP layanan kesehatan, penguatan peran Posyandu dan Puskesmas, peningkatan sanitasi, perumahan, serta memastikan anak-anak dari keluarga miskin terlindungi lewat identitas resmi dan BPJS Kesehatan PBI,” tegasnya.
Baca juga: Prabowo Apresiasi Pencapaian 100 Sekolah Rakyat: Bukti Kerja Cerdas dan Gotong Royong
Respons Cepat Pemerintah
Sebelumnya, Pratikno telah menggelar rapat bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Kamis malam (21/8/2025). Keesokan harinya, rapat lanjutan kembali digelar bersama lintas kementerian dan lembaga, antara lain Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian PUPR, Kementerian Desa dan PDT, Kementerian PPPA, BKKBN, BPJS Kesehatan, serta Badan Gizi Nasional.
Menurut Pratikno, langkah cepat ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam merespons kejadian tragis tersebut sekaligus membangun sistem pencegahan yang lebih kuat. “Pemerintah tanggap dan segera bergerak. Lebih penting lagi, kita membangun sistem pencegahan agar hal ini tidak pernah terjadi lagi. Kita cegah, jangan sampai terlambat,” ujarnya.
Baca juga: Presiden Prabowo Apresiasi Guru Sekolah Rakyat, Tekankan Peran Pendidik Putus Rantai Kemiskinan
Fokus pada Pencegahan
Pratikno menambahkan, pemerintah akan mengoptimalkan pendataan balita di seluruh daerah agar intervensi bisa dilakukan tepat sasaran. Data yang akurat diyakini menjadi kunci untuk menekan risiko kematian anak akibat keterlambatan penanganan.
Selain itu, ia menegaskan kolaborasi lintas sektor akan menjadi pondasi utama dalam memperkuat layanan dasar anak. Dengan penguatan Posyandu, Puskesmas, perbaikan SOP layanan, serta jaminan kesehatan yang merata, pemerintah berharap tidak ada lagi tragedi serupa yang menimpa anak-anak Indonesia.
Baca juga: KPK Jemput Paksa Rudy Ong Chandra, Pengusaha Tambang Kaltim Resmi Ditahan





















