Headline.co.id (Yogyakarta) ~ Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak, Ida Rufaida, menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap insiden penusukan yang menimpa santri di Prawirotaman, Yogyakarta. Insiden ini terjadi sehari setelah peringatan Hari Santri 2024, dan mengundang respons dari berbagai kalangan, termasuk Ida yang mengecam maraknya peredaran minuman keras (miras) di Yogyakarta, yang dinilainya sebagai ancaman bagi generasi muda.
Dalam aksi solidaritas santri yang digelar di Mapolda DIY pada Selasa (29/10/2024), Ida menyampaikan orasi di hadapan ratusan santri dan masyarakat yang hadir untuk menuntut keadilan. Ida menyoroti peran miras dalam mengikis moral generasi muda, seraya mengingatkan betapa berbahayanya pengaruh buruk miras dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Heboh! Rusuh di Sekitar Fakultas Teknik UGM Viral di Medsos, Ini Penjelasan Polisi
“Alhamdulillah, kita bisa bersama di sini menyuarakan keprihatinan terhadap penusukan santri dan maraknya miras di DIY. Ini bukan hanya ancaman kecil, miras bisa menghancurkan masa depan anak bangsa,” ujar Ida dengan penuh keprihatinan.
Ida bercerita tentang bahaya laten miras melalui sebuah kisah. Ia mengutip cerita tentang seorang pemuda soleh yang dihadapkan pada pilihan antara berbuat zina, membunuh, atau minum miras oleh seorang pelacur. Dalam cerita tersebut, sang pemuda memilih miras sebagai pilihan yang dianggapnya paling ringan, namun mabuk menyebabkan ia melakukan ketiga perbuatan tercela itu sekaligus.
“Ini adalah contoh betapa miras dapat menjerumuskan seseorang. Miras bukan pilihan ringan; ia bisa menghancurkan moral secara perlahan,” lanjutnya dengan nada tegas.
Baca juga: Ribuan Santri Geruduk Polda DIY, Ini Tuntutan Mereka
Tak hanya menyoroti soal miras, Ida juga mendesak pemerintah dan pihak berwenang untuk mencabut izin peredaran miras di Yogyakarta demi menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi masyarakat. “Miras adalah racun sosial. Kita harus bertindak untuk menghentikan izin peredaran miras. Kalau langkah ini berhasil, mudah-mudahan jadi amal jariah yang luar biasa,” tegasnya di hadapan massa yang kemudian menyambut dengan seruan dukungan.
Ida berharap upaya ini tidak hanya menjadi sekadar seruan, tetapi berlanjut menjadi tindakan nyata yang berdampak langsung pada keamanan dan ketentraman warga. Menurutnya, peredaran miras yang makin luas dan bebas akan terus menjadi ancaman bagi kaum muda, terutama di lingkungan perkotaan seperti Yogyakarta. Ida meyakini, sinergi antara masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah akan mampu menciptakan Yogyakarta yang lebih aman.
Aksi solidaritas yang berlangsung damai ini mengajak masyarakat untuk refleksi bersama bahwa keamanan dan kenyamanan di Yogyakarta adalah tanggung jawab bersama. Para santri, tokoh agama, dan warga berharap agar peristiwa ini menjadi momentum untuk memperketat pengawasan terhadap peredaran miras serta meningkatkan kesadaran bersama akan pentingnya menjaga keamanan lingkungan.
Terimakasih telah membaca Pengasuh Ponpes Krapyak Ida Rufaida: Miras adalah Ancaman Nyata bagi Generasi Muda semoga bisa bermanfaat dan jangan lupa baca berita lainnya di Headline.co.id atau bisa juga ikuti berita terbaru kami di Chanel WA Headline.
Baca juga: Seruan Solidaritas di Mapolda DIY: Santri Desak Yogyakarta Bebas Miras dan Aman untuk Semua





















