Headline.co.id, Jakarta ~ Jakarta. Badan Gizi Nasional (BGN) mengimbau para kepala daerah untuk mendorong masyarakat di wilayah masing-masing agar aktif dalam kegiatan bertani dan beternak. Langkah ini diambil untuk mengatasi inflasi pangan yang dipicu oleh meningkatnya kebutuhan bahan baku dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). “Kami meminta kepala daerah untuk menggerakkan masyarakat bertani dan beternak,” ujar Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, Selasa (18/11/2025).
Wakil Kepala BGN menjelaskan bahwa permintaan bahan pangan untuk program MBG terus meningkat seiring bertambahnya jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi. Hal ini menyebabkan kenaikan harga beberapa komoditas seperti sayur, buah, telur, dan daging ayam. Menurutnya, penyediaan bahan baku MBG dapat menjadi masalah di daerah jika memicu inflasi. “Kenaikan harga pangan ini salah satunya disebabkan oleh penggunaan bahan baku oleh SPPG-SPPG,” terangnya.
Saat ini, terdapat 15.276 SPPG yang terverifikasi dan 13.953 SPPG yang sudah operasional, dengan lebih dari 44 juta penerima manfaat MBG. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah, sehingga berdampak besar pada penyerapan bahan baku dan harga komoditas di pasar. Mengingat Program MBG memiliki pengaruh besar terhadap perubahan harga komoditas di pasar, BGN menetapkan kebijakan kepada SPPG berdasarkan kondisi bahan baku di daerah. “Kami membuat kebijakan berdasarkan kondisi bahan baku di daerah,” paparnya.
Beberapa insiden keamanan pangan juga membuat beberapa SPPG cenderung memilih bahan baku yang aman dan familiar bagi masyarakat. “Kami mendorong SPPG untuk memilih bahan baku yang aman,” ucap Wakil Kepala BGN. Untuk mengendalikan ketersediaan bahan baku, BGN mendorong SPPG melakukan diversifikasi bahan baku dalam menu MBG yang disajikan. “Diversifikasi bahan baku dalam menu MBG sangat penting,” ujar Wakil Kepala BGN.





















