Headline.co.id, Belu ~ Pemerintah Kabupaten Belu bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), mengadakan Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Miskin Ekstrem di Aula Lantai 1 Kantor Bupati Belu pada Jumat, 7 November 2025. Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan pemuda setempat agar dapat mengembangkan usaha berbasis sumber daya lokal dengan target pasar ekspor ke Timor Leste.
Pelatihan ini diikuti oleh puluhan pemuda dari berbagai kecamatan di Kabupaten Belu. Mereka mendapatkan pembekalan keterampilan dalam mengembangkan potensi kewirausahaan lokal, seperti produk pertanian, kuliner khas daerah, dan kerajinan tangan tradisional. Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora RI menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong pemerataan ekonomi dan kemandirian generasi muda.
“Pemuda adalah agen perubahan. Dengan kreativitas dan semangat pantang menyerah, mereka dapat mengubah keterbatasan menjadi peluang. Pelatihan ini menanamkan nilai kemandirian agar para pemuda mampu menjadi pelaku usaha yang berdaya saing dan berkelanjutan,” ujar perwakilan Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora RI.
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber inspiratif, termasuk praktisi bisnis, pelaku UMKM sukses, dan mentor kewirausahaan muda. Peserta mendapatkan materi seputar perencanaan usaha, manajemen keuangan sederhana, pemasaran digital, serta strategi inovasi produk berbasis potensi lokal.
Bupati Belu, Willybrodus Lay, menyampaikan apresiasi kepada Kemenpora atas dukungan terhadap peningkatan kapasitas pemuda di Belu. Ia menilai kegiatan ini sebagai kesempatan berharga bagi generasi muda untuk belajar dan menjadi pelaku usaha mandiri. “Kita hadir di sini bukan hanya untuk mengikuti pelatihan, tetapi untuk belajar agar bisa mandiri. Wirausaha dapat dikembangkan melalui berbagai bidang seperti kerajinan, pangan lokal, maupun produksi unggulan lainnya,” ujar Bupati Willy Lay.
Lebih lanjut, Bupati menekankan pentingnya memanfaatkan program kewirausahaan yang didukung pemerintah pusat, seperti Koperasi Merah Putih dan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). “Jika pemuda tidak mau bekerja, maka kebutuhan program Makan Bergizi Gratis akan disuplai dari luar daerah. Kita tidak ingin uang ratusan juta keluar dari Belu. Uang harus berputar di daerah kita sendiri,” tegasnya.
Bupati juga berharap agar peserta pelatihan dapat tumbuh menjadi produsen lokal yang mampu memenuhi kebutuhan pasar dan menembus pasar internasional, khususnya Timor Leste. “Melalui pelatihan ini, suatu saat para pemuda bisa memproduksi barang untuk kebutuhan ekspor ke Timor Leste. Karena itu, pelatihan ini harus diikuti dengan serius dan diterapkan setelah kembali ke lingkungan masing-masing,” tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Belu sekaligus memperkuat peran pemuda sebagai penggerak ekonomi berbasis potensi daerah. (Mc.Belu/Eyv)

















