Headline.co.id (Jakarta) ~ Kecerdasan Buatan (AI) terus berkembang dengan pesat, dan salah satu terobosan terbarunya adalah kemunculan Agentic AI. Konsep ini tidak sekadar menjadi chatbot yang hanya menunggu perintah, melainkan asisten digital yang mampu berpikir dan bertindak secara mandiri untuk menyelesaikan tugas-tugas kompleks. Lantas, apa yang membuat Agentic AI lebih unggul dari chatbot konvensional?
Seperti yang di kutip dari www.cyberlec.net, jika chatbot konvensional seperti mesin penjawab yang canggih, maka Agentic AI ibarat seorang asisten pribadi yang proaktif. Ia tidak hanya merespons pertanyaan, tetapi juga merancang rencana, menggunakan alat (tools), dan mengambil langkah-langkah eksekusi untuk mencapai sebuah tujuan yang diberikan pengguna.
Baca juga: Sepeda Motor Hilang di Palbapang Bantul, Polisi Lakukan Penyelidikan
Apa Itu Agentic AI dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Agentic AI, atau AI Agen, adalah sistem kecerdasan buatan yang dirancang untuk memahami tujuan tingkat tinggi dari pengguna dan kemudian secara otonom merencanakan dan menjalankan serangkaian tindakan untuk mencapainya. Cara kerjanya dapat dianalogikan dalam beberapa langkah kunci:
1. Perencanaan (Planning): Agen akan memecah tujuan besar yang diberikan pengguna (misalnya, “Rencanakan perjalanan liburan 5 hari ke Bali”) menjadi serangkaian sub-tugas yang lebih kecil dan logis.
2. Penggunaan Alat (Tool Use): Agen akan mengidentifikasi dan menggunakan alat-alat digital yang tersedia untuknya, seperti mesin pencari, kalkulator, software pemesanan tiket, atau API kalender.
3. Eksekusi dan Iterasi (Execution & Iteration): Agen menjalankan tugas-tugas tersebut, menganalisis hasilnya, dan menyesuaikan rencana jika menemui kendala, semua ini tanpa memerlukan intervensi konstan dari pengguna.
Baca juga: Pria di Bantul Dianiaya Pakai Cula Ikan Pari, Pelaku Diamankan Polisi
Perbedaan Mendasar: Agentic AI vs. Chatbot Konvensional
Perbandingan berikut menjelaskan mengapa Agentic AI dianggap sebagai lompatan teknologi yang signifikan:
Contoh Penerapan Agentic AI dalam Dunia Nyata
| Aspek | Chatbot Konvensional | Agentic AI |
| Interaksi | Reaktif (Menunggu perintah spesifik) | Proaktif (Merancang rencana dari tujuan umum) |
| Cakupan Tugas | Terbatas pada satu permintaan dalam satu waktu | Dapat menangani proyek multi-langkah yang kompleks |
| Kemandirian | Memerlukan panduan langkah demi langkah dari pengguna | Bekerja secara otonom setelah tujuan ditetapkan |
| Konektivitas | Seringkali terisolasi dalam satu platform | Dapat terintegrasi dengan berbagai alat dan software eksternal |
| Output | Sebagian besar berupa teks atau informasi | Tindakan yang telah selesai (misal: tiket terpesan, laporan tergenerate) |
Baca juga: Hukum Menelan Sisa Makanan di Gigi Saat Shalat, Begini Penjelasan Ulama Mazhab Syafi’i
Untuk membuatnya lebih jelas, berikut adalah contoh bagaimana Agentic AI menyelesaikan tugas yang akan sangat menyulitkan chatbot biasa:
* Manajemen Proyek: Anda bisa memberi perintah, “Buatkan rencana proyek peluncuran produk X, lengkap dengan timeline, pembagian tugas untuk tim 5 orang, dan perkiraan anggaran.” Agentic AI akan membuatkan struktur rinci, mengalokasikan tugas, dan menghitung anggarannya.
* Riset dan Analisis: Dengan perintah “Analisis tren pasar untuk sektor energi terbarukan di Asia Tenggara tahun lalu dan buatkan rangkuman presentasi 10 slide,” agen akan mencari data terbaru, menganalisisnya, dan menyusun draft presentasi.
* Otomasi Alur Kerja: Agentic AI dapat mengotomasi alur kerja seperti menyortir dan membalas email tertentu, memasukkan data dari invoice ke spreadsheet, dan mengingatkan Anda tentang tenggat waktu.
Keunggulan dan Tantangan Agentic AI
Keunggulan:
* Efisiensi yang Lebih Tinggi: Mengotomasi alur kerja yang rumit, menghemat waktu dan tenaga pengguna.
* Kemampuan Pemecahan Masalah: Dapat menyelesaikan tugas yang membutuhkan penalaran multi-langkah.
* Skalabilitas: Dapat menangani beban kerja yang sangat besar tanpa penurunan kualitas.
Tantangan:
* Kompleksitas Pengembangan: Membangun AI yang benar-benar mampu berpikir dan bertindak mandiri adalah tantangan teknis yang besar.
* Potensi Kesalahan: Sebuah kesalahan dalam perencanaan dapat berakibat pada seluruh rangkaian tindakan.
* Keamanan dan Etika: Kemandiriannya menimbulkan pertanyaan baru tentang akuntabilitas dan pengawasan.
Baca juga: Remaja Pengendara Nmax Tabrak Sepeda dan Terlibat Benturan dengan Truk di Gamping Sleman
Masa Depan Interaksi Manusia dengan AI
Agentic AI merepresentasikan evolusi dari asisten digital yang pasif menjadi mitra kolaboratif yang aktif. Ia tidak hanya menjawab “apa” tetapi juga menyelesaikan “bagaimana”.
Sementara chatbot konvensional masih sangat berguna untuk tugas-tugas sederhana dan query yang langsung, Agentic AI membuka pintu bagi otomasi yang lebih cerdas dan mendalam di berbagai bidang, mulai dari bisnis, penelitian, hingga kehidupan sehari-hari.
Kemampuan untuk memahami maksud, merencanakan, dan bertindak secara mandiri inilah yang membuatnya benar-benar unggul dan menjadi fondasi untuk sistem AI yang lebih maju di masa depan. (*ADS)
Baca juga: 20 Finalis WISH 2025 Pamer Inovasi ke Investor, Dorong Akses Modal dan Pasar Pelaku Pariwisata





















