Headline.co.id (Jakarta) ~ Kementerian Pariwisata (Kemenpar) resmi memperkuat kerja sama strategis dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan penguatan kelembagaan pendidikan pariwisata di lingkungan Politeknik Pariwisata (Poltekpar). Penandatanganan Record of Discussion (RoD) antara kedua pihak dilakukan di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, pada Jumat (17/10/2025), oleh Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenpar, Martini Mohamad Paham, bersama Chief Representative JICA Indonesia, Takeda Sachiko.
Martini Mohamad Paham menyebutkan bahwa kolaborasi ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kemitraan antara Indonesia dan Jepang di bidang pendidikan vokasi pariwisata. “Penandatanganan RoD ini merupakan tonggak penting dalam memperkuat kolaborasi antara Indonesia dan Jepang, sekaligus menegaskan kembali komitmen bersama dalam menjalankan berbagai program yang telah dirancang,” ujarnya.
Menurut Martini, kerja sama ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi pariwisata yang berorientasi pada kebutuhan industri global. Program ini mencakup penguatan kapasitas kelembagaan dan peningkatan kualitas SDM profesional agar lulusan Poltekpar mampu bersaing di tingkat internasional.
Ia menjelaskan, Kemenpar dan JICA sebelumnya telah menjalankan berbagai bentuk kerja sama, seperti pengiriman tenaga ahli muda ke Poltekpar di bidang seni kuliner dan bahasa Jepang. Selain itu, JICA turut mendukung peningkatan kualitas akademik dan pemahaman lintas budaya di lingkungan pendidikan vokasi pariwisata.
Baca juga: 20 Finalis WISH 2025 Pamer Inovasi ke Investor, Dorong Akses Modal dan Pasar Pelaku Pariwisata
“Program-program ini telah memberikan manfaat jangka panjang bagi institusi kami, menginspirasi mahasiswa, meningkatkan standar pembelajaran, serta menumbuhkan apresiasi yang lebih dalam terhadap pentingnya profesionalisme di sektor pariwisata,” tutur Martini.
Ia menambahkan, kemitraan berkelanjutan ini diharapkan dapat melahirkan dampak nyata dalam mendorong inovasi, transfer ilmu, serta mencetak calon pemimpin masa depan di bidang pariwisata. “Semoga kerja sama ini membawa manfaat nyata bagi kemajuan sektor pariwisata dan berkontribusi terhadap kemakmuran bersama kedua negara,” katanya.
Sementara itu, Chief Representative JICA Indonesia, Takeda Sachiko, menyambut baik langkah kolaboratif tersebut. Ia menilai sektor pariwisata Indonesia memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memperkuat citra budaya bangsa.
“Kami senang dapat memperluas semangat kolaborasi ini ke sektor pariwisata, sebuah sektor yang berperan penting dalam perekonomian sekaligus mencerminkan identitas budaya Indonesia,” ujar Takeda.
Takeda menegaskan, pengembangan SDM profesional berkualitas tinggi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan industri pariwisata global. Melalui kerja sama ini, JICA dan Kemenpar berkomitmen meningkatkan kapasitas SDM pariwisata melalui berbagai inisiatif konkret.
“Melalui kemitraan antara JICA dan Kementerian Pariwisata, kami berkomitmen untuk terus berkolaborasi dalam meningkatkan kapasitas SDM pariwisata Indonesia,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa program kerja sama akan berfokus pada penguatan kurikulum di Politeknik Pariwisata, penyediaan kesempatan magang bagi mahasiswa, pelatihan bagi tenaga pendidik, serta penguatan mekanisme dukungan karier. “Kami berharap kolaborasi ini tidak hanya memperkuat kapasitas kelembagaan, tetapi juga menginspirasi lahirnya inisiatif-inisiatif bersama di masa depan yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia,” tutur Takeda.
Acara penandatanganan tersebut turut dihadiri oleh Senior Representative JICA Indonesia Kenji Okamura, Project Formulation Advisor JICA Indonesia Shigeko Inaba, dan Programme Officer JICA Indonesia Nazalia Kurnia Dewi. Dari pihak Kemenpar, turut mendampingi Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Martini Paham, Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur dan Pendidikan Vokasi Andar Danova L. Goeltom.
Dengan pendekatan kolaboratif yang berbasis pengembangan kapasitas dan inovasi, kerja sama antara Kemenpar dan JICA diharapkan menjadi model sinergi internasional yang berkelanjutan dalam mendukung kemajuan pendidikan vokasi pariwisata di Indonesia.
Baca juga: YLBHI Nilai Reformasi Kepolisian Mandek, Kultur dan Politik Dinilai Jadi Penghambat Utama





















